SuaraJogja.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Gunungkidul menyebut Kapanewon Wonosari menjadi wilayah yang memiliki indeks kerawanan tertinggi di Gunungkidul.
Wonosari menjadi rawan terjadi pelanggaran dan gesekan di Pilkada mengingat sebagai wilayah pusat pemerintahan, luas kewilayahan hingga keikutsertaan kampanye sampai kehadiran pemilih dalam TPS yang relatif tinggi.
Ketua Bawaslu Gunungkidul, Andang Nugroho menuturkan indeks kerawanan Pilkada Gunungkidul mencapai 6,12 atau bisa dikatakan lebih rendah dibanding dengan kabupaten/kota lain di DIY. Namun bukan berarti membuat penyelenggara dan pengawas pemilu serta pemerintah bekerja lebih mudah dalam Pilkada kali ini.
"Indeks ini bagian dari kita memupuk demokrasi. Pemilu itu bagian dari demokrasi dan setiap tahapan Pemilu tentu ada tantangan-tantangan yang itu bisa kita sebut dengan kerawanan. Kerawanan itulah yang harus kemudian kita hadapi," kata dia saat launching indeks kerawanan Pilkada Gunungkidul, Selasa (2/10/2024).
Baca Juga: Profil Wahyudi Anggoro Hadi, Santri Penggagas Desa Mandiri Menuju Kursi Wakil Bupati
Bawaslu Gunungkidul telah menurunkan indeks kerawanan hingga ke kapanewon atau kecamatan. Ada 10 dari 18 kapanewon di Gunungkidul dengan indeks kerawanan tertinggi dalam Pilkada ini.
Sebanyak 10 kapanewon tersebut berturut-turut adalah Wonosari, Rongkop, Girisubo, Semin, Karangmojo, Saptosari, Ponjong, Patuk, Semanu dan Paliyan. Pada 10 besar kapanewon paling rawan tersebut mereka peroleh dengan mengkombinasikan data potensi wilayah yang akan muncul dalam Pilkada 2024 ini.
"Untuk data potensi partisipasi masyarakat dan pencalonan, juga melihat data pemilu 2024 sebagai pembanding terdekat yaitu data kerawanan kampanye dan pungut hitung," tambahnya.
Bawaslu menyebut indeks kerawanan pemilihan kategori partisipasi masyarakat tertinggi justru di Kapanewon Patuk, kemudian Wonosari, Rongkop, Ponjong, kirisubo, Ngawen, Karangmojo, Gedangsari, Saptosari dan Semanu.
Data ini berdasar pada potensi kerawanan partisipasi masyarakat dilihat dari jumlah TPS yang di efektifkan yang menggabungkan dua dusun atau lebih.
Baca Juga: Awas APK Liar, Satpol PP Kulon Progo bakal Razia Dua Mingguan Sekali
Kemudian indeks kerawanan pemilihan kategori kampanye, sebanyak 10 tertinggi adalah kapanewon Wonosari, Saptosari, Rongkop, Semanu, Karang Mojo, Paliyan, Panggang, Purwosari, Playen, dan Girisubo.
Data ini mereka ambil setelah melihat jumlah pelanggaran pemasangan dan perusakan alat peraga kampanye (APK).
"Ada 4 kategori kerawanan yang kita evaluasi,"ujarnya.
Selanjutnya adalah indeks kerawanan Pemilihan Kategori Pencalonan, di antaranya paling rawan adalah Wonosari, Saptosari, Rongkop, Semanu, Karangmojo, Paliyan, Panggang, Purwosari, Playen dan Girisubo. Data ini berdasar kerawanan konsentrasi massa pemilih dalam kampanye terbuka dan bentuk lain.
Dari indeks kerawanan kategori pungut hitung, Kapanewon Ponjong adalah yang tertinggi. Diikuti Patuk, Girisubo, Semin, Purwosari, Nglipar, Wonosari, Ngawen, Paliyan dan Playen.
Indeks kerawanan Pungut Hitung ini mendasari pada kejadian seperti surat suara tertukar jumlah, TPS yang terjadi perhitungan ulang karena kekeliruan memahami sah dan tidak sah, perhitungan suara kembali direkap oleh kecamatan.
Komisioner Bawaslu DIY, Umi Irina menambahkan, kabupaten Gunungkidul adalah wilayah pertama yang menurunkan indeks kerawanan hingga ke tingkat kecamatan. Peta kerawanan memang ini perlu dibuat untuk menjadi sebuah strategi pencegahan oleh Bawaslu.
"Guna memetakan potensi-potensi kerawanan apa saja yang ada di Kabupaten, kemudian di tingkat kecamatan [itu] untuk apa?, ya untuk kita bisa memitigasi bersama baik itu dari paslon, tim suksesnya dan juga dari teman-teman penyelenggara," sebut dia.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
Terkini
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global