SuaraJogja.id - Setelah tahun lalu digelar di Kulon Progo, Bantul pada tahun ini menjadi tuan rumah Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY). Digelar di Lapangan Bawuran, Pleret, acara tahunan ini digelar selama delapan hari hingga 18 Oktober 2024 kedepan.
Wakil Gubernur (wagub) DIY, KGPAA Paku Alam X dalam pembukaan FKY 2024 di Yogyakarta, Kamis (10/10/2024) mengungkapkan, FKY diminta tidak hanya sebatas selebrasi budaya. Namun acara tersebut juga memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan ekonomi, pariwisata, dan pendidikan di Yogyakarta.
"Festival ini mempertemukan kita semua dalam merajut kebersamaan, memperkuat identitas Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan yang inklusif, di mana masa lalu dan masa kini menyatu dalam harmoni," ungkap dia.
FKY juga harus menjadi ruang refleksi bagi semua pihak. Memilih tema "Umpak Buka", festival ini mestinya menawarkan sebuah perenungan mendalam terhadap makna fondasi dalam kehidupan budaya masyarakat Jawa.
Baca Juga: Menjaga Warisan, Mensejahterakan Masyarakat, Upaya Yogyakarta Mengembangkan Kawasan Cagar Budaya
Apalagi Umpak, sebagai penyangga utama dalam arsitektur tradisional, memiliki arti yang jauh melampaui benda fisiknya. Ia adalah simbol kekokohan dasar, tatanan, dan prinsip yang menjadi tempat berpijak dalam membangun kehidupan yang harmonis.
"Ini adalah representasi dari bagaimana nilai-nilai budaya kita terus menjadi pilar yang menopang dinamika perubahan zaman," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengungkapkan, FKY diharapkan dapat terus menjadi titik temu bersama dan ruang kolaborasi. Selain itu mensinergikan berbagai kerja budaya dalam satu nafas Kebudayaan Yogyakarta.
"Urusan Kebudayaan bukan hanya milik satu sektor, bukan milik seniman saja, budayawan saja, atau dinas kebudayaan saja. Urusan kebudayaan adalah milik seluruh sektor yang ada dalam masyarakat," paparnya.
Kebudayaan, lanjut Dian merupakan cara hidup yang menjadi ibu dari sebuah peradaban. Karenanya semua pihak diharapkan mengembalikan FKY ke masyarakat, kepada publik sehingga menjadi festival yang merengkuh berbagai keberagaman dan merayakan kebudayaan.
Baca Juga: KB Inklusif Gantari Yakkum Meriahkan Parade Budaya di Ngaglik
"FKY ini senantiasa menjadi salah satu kegiatan unggulan yang berdampak baik, turut meningkatkan kesejahteraan, memupuk kemandirian dan juga menjadi penyemangat kita dalam mengisi keistimewaan dengan kerja-kerja budaya," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Ray Sahetapy Wafat: Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kenang Sosok Aktor Kawakan
-
Tanggapi Kisruh Royalti Musik, Giring Akan Bikin Acara Halal Bihalal Antar Musisi Usai Lebaran
-
Lebaran dan Refleksi Diri: Menemukan Makna Kemenangan Sejati
-
Perbedaan Selebrasi Ole Romeny saat di Timnas Indonesia dengan FC Utrecht, Punya Makna Masing-masing
-
Tata Cara dan Bacaan Sujud Syukur, Selebrasi Rizky Ridho usai Indonesia Kalahkan Bahrain
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik