Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 15 Oktober 2024 | 21:50 WIB
Calon bupati Sleman nomor urut 2, Harda Kiswaya mendengar curhatan para petani yang sebelumnya terdampak atas penutupan selokan mataram dan Van der Wijck.

SuaraJogja.id - Petani di Kabupaten Sleman kini bisa sedikit bernapas lega. Pasalnya, selokan Van Der Wijck yang penting untuk pengairan lahan mereka dibuka lagi oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO) selama 10 hari.

Keputusan ini diambil setelah audiensi kedua yang digelar di Ruang Badan Anggaran DPRD Provinsi DIY yang dihadiri oleh Ketua sementara DPRD DIY, Nuryadi, beserta anggota dewan lain, Yan Kurnia Kustanto dan Andriana Wulandari, Selasa (15/10/2024).

Rapat juga dihadiri oleh perwakilan kelompok petani, para lurah, serta pimpinan badan dan dinas terkait dari Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Hasilnya, ada tiga hal yang disepakati.

Pertama, BBWSSO akan membuka kembali selokan Van Der Wijck pada Rabu (16/10/2024) sampai ada kesepakatan final.

Baca Juga: Bawaslu Sleman Kejar Bukti Dugaan Pelanggaran Netralitas Lurah, Batas Waktu Jadi Tantangan

Kedua, para petani diberi waktu 10 hari untuk memusyawarahkan kesepakatan baru terkait permintaan BBWSSO menutup selokan Van Der Wicjk untuk kepentingan perawatan dan renovasi selokan.

Ketiga, disepakati akan ada penutupan selokan Van Der Wijck selama satu bulan dalam kurun waktu lima tahun sekali.

Sebelumnya, BBSWO berencana menutup selama satu bulan selokan Van Der Wijck guna pemeliharaan. Penutupan telah dimulai sejak Selasa (1/10/2024) lalu.

Kepala BBWSSO, Gatut Bayuadji, menyatakan bahwa penutupan selokan Van Der Wijck dilakukan untuk proses pemeliharaan. Hal itu penting dilakukan untuk menekan risiko kerusakan besar seperti kebocoran.

Namun, dua pekan setelah penghentian aliran selokan, para petani mulai merasakan dampaknya. Ada ribuan hektare lahan milik petani di Kabupaten Sleman bagian barat yang terancam gagal panen.

Baca Juga: Kondisi Terkini Korban Pencabulan Anak Sesama Jenis di Gamping, Ini Kata Sri Budiyantiningsih

Sambangi petani

Berkaitan masalah akibat penutupan selokan Van Der Wijck, calon Bupati Sleman nomor urut dua di Pilkada 2024, Harda Kiswaya, turun untuk sambangi petani yang terdampak di wilayah Dusun Kandangan, Kalurahan Margodadi, Kapanewon Seyegan, Selasa (15/10/2024).

Seorang petani yang ia temui bernama Tuginem. Ia adalah penggarap tanaman padi yang terancam gagal panen.

Tuginem menyampaikan harapan agar tidak ada penutupan selokan Van Der Wijck pada bulan ini. Pasalnya, tanaman padi yang masih berusia kurang lebih dua bulan sangat membutuhkan air.

"Kami sangat berharap, Pak Harda. Selokan Van Der Wijck jangan dulu ditutup. Kami khawatir akan gagal panen," ujar Tuginem saat berkeluh kesah dengan Harda Kiswaya.

Merespons keluhan tersebut, Harda Kiswaya menyatakan selama ini sering menerima masukan terkait masalah air di wilayah pertanian di Kabupaten Sleman bagian barat, meliputi Minggir, Moyudan, Godean, Seyegan. Ia juga telah mengomunikasikan problem itu dengan berbagai pihak.

Ke depan, ia ingin memastikan ketersediaan air di wilayah Sleman bagian barat yang notabene adalah sebagai wilayah pangan.

"Kami, pasangan Harda Kiswaya-Danang Maharsa, jika terpilih akan berjuang keras untuk memastikan ketersediaan air. Pada prinsipnya, petani di Kabupaten Sleman tidak boleh waswas terhadap hasil panen," ujar Harda.

Lebih lanjut, Harda menyampaikan, pembangunan atau pemeliharaan selokan itu memang penting, tetapi jangan sampai petani dikorbankan. Harus ada solusi yang pas, bukan hanya menutup, tetapi tidak ada solusi.

Komitmen Harda-Danang perihal petani tercermin juga dari program prioritas yang diusung. Satu di antaranya adalah program Garansi Pertanian yang mengatur asuransi pertanian. Program itu melindugi para petani dari gagal panen.

"Kami pun akan memperketat alih fungsi lahan pertanian untuk menjaga luasan area pertanian di Kabupaten Sleman," tegas Harda Kiswaya.

Load More