SuaraJogja.id - Puluhan mahasiswa Yogyakarta yang tergabung dalam Aliansi Muda Sleman Bersuara (AMSB) melakukan aksi protes terhadap pemerintah setempat yang disebut tidak serius menangani masalah peredaran minuman keras (miras) dan kejahatan jalanan atau klitih. Sebab meski saat ini Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) DIY Nomor 5 Tahun 2024 tentang optimalisasi pengendalian dan pengawasan minuman beralkohol, masalah miras dan kejahatan masih saja marak.
"Miras juga menjadi masalah utama karena masih banyak toko-toko miras yang buka secara terang-terangan meski sudah ada larangan. Ini seharusnya menjadi prioritas utama yang diatasi oleh pemerintah, termasuk kabupaten sleman," papar Koordinator AMSB, Dwi Nur Hidayat di Yogyakarta, Kamis (31/10/2024).
Dicontohkan Dwi, karena banyak peredaran miras yang ilegal dan marak di mana-mana, terutama di pelosok. Transaksi jual beli miras begitu mudah dilakukan.
Bahkan anak-anak kecil pun bisa membelinya. Persoalan ini terjadi karena pengawasan miras belum optimal oleh pemerintah setempat.
Baca Juga: Bawa Vodka, Tiga Pemuda Diamankan Polisi di Kretek Bantul
"Tetangga saya, misalnya ada anak kecil yang bisa membeli ciu dengan sangat mudah di daerah sana. Entah bagaimana cara membelinya, mungkin ada pihak yang membekingi, tetapi ini seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memberantasnya,” tandasnya.
Bila masalah miras tak serius ditangani, lanjut Dwi, maka dikhawatirkan angka kejahatan jalanan di Yogyakarta akan tetap marak. Sebab keduanya saling berkolerasi saat banyak anak muda yang melakukan kejahatan jalanan karena pengaruh miras.
Apalagi saat ini pemerintah setempat lebih fokus membangun infrastrukur yang menghabiskan anggaran yang pada akhirnya tidak inklusif dan merata. Mereka justru melupakan pembangunan kapasitas generasi muda yang berkualitas.
"Kekerasan jalanan seperti klitih memang menjadi masalah utama di jogja, termasuk di sleman karena sejak dulu belum ada upaya konkret untuk menyelesaikan masalah ini. Masalah ini jadi keresahan dan kekhawatiran kami mahasiswa, terutama jika kami harus bekerja kelompok pada malam hari atau saat ada tanggung jawab untuk mengadakan acara karena maraknya klitih di jogja," tandasnya.
Karenanya menjelang Pilkada ini, mahasiswa berharap para pasangan calon (paslon) ikut berperan dalam memerangi miras dan kejahatan jalanan. Siapapun yang terpilih nanti tak membiarkan kedua masalah tersebut terus berkelanjutan di Yogyakarta.
Baca Juga: Sleman Siap Tindaklanjuti Ingub DIY: Perangi Miras Ilegal dan Perketat Peredaran
"Kami berharap pemimpin terpilih ke depannya bisa memprioritaskan masalah-masalah tadi, terutama terkait kejahatan jalanan, khususnya klitih dan miras, yang dapat merusak generasi muda di masa mendatang," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Viral Polisi Suruh Pendemo Tolak UU TNI Cap Jari dan Foto, Publik Murka: Mereka Penjahat?
-
Demo Tolak UU TNI, Mahasiswi Ini Skakmat Annisa Mahesa: Diskusi Baik-baik Mau Didengar?
-
Lebaran Perdana era Prabowo Hambar: Ekonomi Lesu, Uang Beredar Turun dan Jumlah Pemudik Turun
-
Pendaftaran UTBK Ditutup, Peserta Diminta Cek Kembali Lokasi Ujian dan Syarat Pembayaran
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik