SuaraJogja.id - Tiga pekan menjelang Pilkada bermunculan survei-survei yang memenangkan pasangan calon tertentu di Yogyakarta. Alih-alih dari lembaga survei, hasil survei yang keluar dilakukan oleh organisasi tertentu yang mengklaim elektabilitas tinggi untuk salah satu paslon.
DPRD DIY pun menanggapi fenomena ini. Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto di Yogyakarta, Selasa (5/10/2024) meminta Bawaslu DIY dan KPU bisa menyelidiki integritas survei-survei yang banyak bermunculan.
"Yang utama dan penting, ada penjelasan ilmiah dari survei elektabilitas dari [survei yang dilakukan], termasuk siapa yang membiayai [survei]," ujarnya.
Penyelidikan tersebut, menurut Eko dibutuhkan agar integritas survei bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Selain itu apakah lembaga survei yang bersangkutan terdaftar dalam perhimpunan lembaga survei ataupun di KPU.
Hal ini penting agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar, ilmiah dan memiliki integritas. Jangan sampai masyarakat mendapatkan informasi yang tidak benar atau hoaks.
"Hingga Februari 2024 lalu ada 81 lembaga survei yang terdaftar di KPU. Ini yang perlu ditanyakan," tandasnya.
Eko menambahkan, lembaga survei mestinya menyampaikan kejujuran dalam menampilkan elektabilitas paslon dalam pilkada alih-alih pesanan dari pihak tertentu.
Sebab dimungkinkan bisa saja lembaga survei dimiliki atau dipesan pihak-pihak tertentu untuk menaikkan elektabilitas paslon tertentu.
Seharusnya lembaga survei tidak melupakan etika dalam pekerjaannya demi menaikkan elektabilitas salah satu paslon. Etika menjadi penting dalam menilai kinerja lembaga survei karena nilai-nilai kepantasan yang penting dalam pergerakan politik sesuai ketaatan pada perundang-undangan.
"Silahkan bawaslu atau kpu menelusuri lembaga-lembaga survei itu. Diharapkan semua pihak mengedepankan aspek kejujuran, kita tidak boleh menggunakan segala cara untuk memenangkan pertarungan dalam pilkada ini, termasuk menggunakan propaganda yang tidak memiliki penjelasan ilmiah," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Riset Ungkap Orang Indonesia Suka Tonton Video Online Berupa Konten Musik hingga Komedi-Viral
-
Riset: Indonesia Masuk Daftar Negara Paling Banyak Pakai VPN, Tertinggi ke-4 di Dunia
-
Penegak Hukum Didesak Ungkap Aktor Intelektual di Balik Kericuhan Pilkada Puncak Jaya
-
Bentrokan Akibat Pilkada Puncak Jaya Masih Terjadi, Pakar: Akan Ganggu Pemerintahan Daerah
-
Pilkada yang Bertaruh Nyawa: KPU hingga DPR Disorot soal Konflik Berdarah di Puncak Jaya
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital