SuaraJogja.id - Teknologi dan seni seringkali disebut bersebarangan. Padahal teknologi bisa mengubah cara berekspresi dan berinteraksi para seniman, bahkan menciptakan karya seni yang inovatif.
Berangkat dari pemikiran inilah, 14 seniman dari berbagai aliran seni menggelar pameran "Under The Same Sun" di UNU Yogyakarta mulai Sabtu (9/11/2024) malam. Pameran menghadirkan 23 karya yang terdiri dari 13 instalasi, 6 mapping atau projection serta 4 prototype.
Sebanyak 14 artist yang didominasi seniman muda berbasis media baru berpartisipasi di pameran ini. Mereka terdiri dari 9 individu dan 5 kelompok seperti Eldwin Pradipta, Fani Cahya Putra, HONF (The House of Natural Fiber), Infografis Kronik Seni Media Indonesia 1976-2024 (Kontributor : Akbar Yumni, Ignatia Nilu, Rizky Lazuardi, Ismoyo Adhi, Jeffi Manzani, Jonas Sestakresna & RATA Studio (Bali) Copyright Museum dan Cagar Budaya Borobudur, Lintang Radittya, MIVUBI, Nona Yoanishara, Pande Wardina, Paul Kiram, Stechoq x UNU x TEMPA serta Utami Atasia Ishi.
"Pameran ini merupakan kaya seniman dan kolektif seni yang berbasis kolaborasi lintas-disiplin di bidang seni dan teknologi. Karya-karya dalam pameran ini merupakan perpaduan antara karya seni dan karya ilmiah yang dikemas secara inovatif dan kreatif," papar Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita di Yogyakarta, Minggu (10/11/2024).
Baca Juga: Fambi Mait Teme, Pameran Foto Mengajak Publik Menyelami Solusi Konkret Krisis Lingkungan
Menurut Widya, pameran bakal berlangsung hingga 15 Desember 2024 ini juga menjadi ruang refleksi dalam memandang hubungan manusia, alam, dan teknologi di hari ini. Bahkan menjadi ruang temu bagi semua pihak yang menaruh perhatian pertemuan antara teknologi dan seni, tak melulu seniman namun juga pemerintah, perguruan tinggi, industri dan komunitas pegiat teknologi.
"Sebagai kampus baru, kami terus fokus pada isu-isu STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics-red) dan masa depan, seperti melalui transformasi digital di lingkup internal hingga persiapan program strategis seperti ICT – Blockchain Academy dan terutama Mohammed Bin Zayed (MBZ) College for Studies yang mempelajari bidangbidang masa depan," jelasnya.
Kurator pameran, Ignatia Nilu, menjelaskan, sejak hadirnya teknologi Internet of Things, kolaborasi lintas disiplin ilmu menjadi semakin terbuka. Bidang Galleries, Libraries, Archives, Museums (GLAM) dan STEM yang sebelumnya bekerja dengan pendekatan yang berbeda, kini mulai saling berinteraksi dan bertukar ide.
"Kedua bidang itu menciptakan sinergi baru yang menggabungkan kreativitas imajinatif dengan metodologi ilmiah yang ketat. Penggunaan teknologi seperti mesin dan komputasi kini menjadi elemen sentral dalam berbagai kegiatan manusia sehari-hari," jelasnya.
Pameran bertema art and science inipun menciptakan ruang di mana ide-ide ini dapat dieksplorasi lebih jauh. Ini menjadi platform penting bagi kolaborasi antara sektor-sektor berbeda, mulai dari pemangku kepentingan hingga para inovator muda.
Baca Juga: Pameran Seni 'Under The Sun' di ARTOTEL Yogyakarta, Gandeng Perupa Wisuaji Putu Utama
"Pameran ini mendukung pengembangan gagasan dan karya yang berdampak tidak hanya pada dunia akademik, tetapi juga industri dan masyarakat luas," ujar dia.
MIVUBI, salah satu kolektif seni partisipan pameran ini, menambahkan, keterlibatan mereka seni dan teknologi memberi makna pentingnya hubungan antara seni dan sains.
"Keterhubungan seni dan berbagai macam medium, khususnya sains ini, sudah selaras dengan zaman, dengan kondisi kita saat ini," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Rilis Teknologi AI, GoTo Dukung Penguatan Talenta Digital Indonesia
-
Perjalanan Dr. Agung Wicaksono, Bercita-Cita Membawa ITB sebagai Perguruan Tinggi Kelas Dunia
-
Ulasan Buku Seni Mewujudkan Mimpi Jadi Kenyataan Karya James Allen
-
Privy Jadi Mitra Resmi Tanda Tangan Digital di Bulan Fintech Nasional 2024
-
Kacamata Pintar Xiaomi Siap Meluncur 2025, Bawa Fitur AI
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
- Cucu Ulang Tahun, Kado dari Kris Dayanti untuk Azura Bikin Atta Halilintar Semringah: Masya Allah!
- Dihujat Gegara Sindir Raffi Ahmad, Pendidikan Andhika Pratama dan Andre Taulany Tak Jauh Beda
Pilihan
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
-
Relawan Paslon 01 Laporkan Ketua DPRD Bontang atas Dugaan Ijazah Palsu
-
Sikap Bos BNI soal Kredit Macet Rp375 Miliar "Nyangkut" di Sritex: Kami Nurut Aja!
-
Analisis: Jegal Kaoru Mitoma-Takefusa Kubo, Matikan Agresivitas Jepang
Terkini
-
Mengenang Mantan Rektor UGM Ichlasul Amal, Tokoh Reformasi hingga Pernah Tolak Tawaran Menteri
-
Peneliti UGM Sebut Temuan Gua di Gunungkidul Tak Bahayakan JJLS
-
Bantul Resmi Operasikan TPST Modalan untuk Perkuat Pengelolaan Sampah
-
Pemancing yang Jatuh Saat Ambil Ikan Tersangkut Tebing di Gunungkidul Akhirnya Ditemukan Tak Bernyawa
-
Hasil Survei Internal, Tim Pemenangan Heroe-Pena Klaim Unggul 31 Persen di Pilkada Kota Jogja