"Saat itu LM diminta untuk mengambilnya di Cilacap," tutur dia.
Ketika ingin kembali ke Tretes, LM mendapat masukan dari temannya LC kalau tidak perlu kerja di Tretes lagi. LM kemudian diarahkan ke pengelola karaoke di Parangkusumo yang letaknya lebih dekat dengan Cilacap.
Dan setelah itu LM kemudian pergi ke Pantai Parangkusumo. Semua akomodasi ditanggung oleh pengelola karaoke di Parangkusumo. Namun semua biaya tersebut dihitung sebagai utang dan harus dikembalikan.
"Jadi modusnya membutuhkan karyawan lalu karyawan yg sudah keluar dari karaoke merekomendasikan dan memasukkan anak,"paparnya.
Jeffry menyebut untuk menggaet korban memang tidak secara lagsung dilakukan oleh pelaku. karena korban dimasukkan oleh mantan karyawan di karaoke tersebut karena memang tempat karaoke itu sedang butuh pemandu lagu.
Dari pemeriksaan itu terungkap jika remaja ini rela menjadi pemandu lagu alias LC karena terdesak kebutuhan ekonomi. Meski statusnya masih bocah berumur 14 tahun, namun LM ternyata sudah memiliki anak berumur 1 tahun.
"Dia terpaksa menjadi LC karena suami sirinya tidak tanggung jawab. Itu karena juga masih usia 16 tahun. LM pamit kerja ke keluarga ya memang ingin mencari uang untuk menghidupi anaknya yang sudah berusia 1 tahun," tuturnya.
Parangkusumo, Surga Hiburan Malam di Bantul
Bisnis karaoke memang marak di kawasan Pantai Parangkusumo. Sejak dulu, bisnis menyewakan kamar untuk bernyanyi beserta jasa perempuan untuk menemani bernyanyi banyak dijumpai di kawasan ini.
Baca Juga: Polres Bantul dan Kodim Kuatkan Sinergitas Jelang Pengamanan Pilkada
Cukup mudah untuk mencari tempat-tempat karaoke di kawasan Dusun Grogol X ini. Seperti diungkapkan oleh S, lelaki asal Kota Yogyakarta ini. Lelaki yang sudah memiliki cucu ini memang sering melepas penat di kawasan ini dengan berkaraoke ria.
Sesekali, lanjut dia, dia memang menyewa seorang LC atau pemandu lagu untuk menemaninya bernyanyi. Meski tak jarang dia bernyanyi bersama dengan rekan sejawadnya, namun keberadaan pemandu lagu memang menambah hangat suasana bernyanyi.
"Ya semakin seru aja sih. Mosok lanang kabeh, ra gayeng," ujarnya.
Untuk melepas penat itu memang dia harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Untuk sewa room (kamar) karaoke sebesar Rp75.000. Kemudian membeli minuman serta makanan jumlahnyampun cukup bervariasi bisa sampai Rp300 ribu.
Belum lagi ketika harus menyewa LC, dia harus mengeluarkan Rp75.000-Rp80.000 per jamnya. Dia juga harus menanggung semua kebutuhan LC tersebut seperti makanan, minuman dan rokok.
"Semua itu saya bayar ke kasir. Tidak langsung ke LCnya," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Bantul Siaga! Puncak Musim Hujan 2026 Ancam Bencana Cuaca Ekstrem
-
Berkinerja Positif, BRI Raih 10 Prestasi Terbaik di Sepanjang Tahun 2025
-
Waspada! Ini 3 Titik Kemacetan Paling Parah di Yogyakarta Saat Malam Tahun Baru
-
Lestarikan Warisan Budaya Jawa, Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hadirkan Jampi Pawukon bagi Para Tamu
-
Jogja Jadi Tourist Darling, Pujian Bertebaran di Medsos hingga Kunjungan Destinasi Merata