SuaraJogja.id - Kasus Gondongan di wilayah Gunungkidul mengalami lonjakan cukup drastis selama tahun 2024 ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya mengingat terjadi lonjakan kasus Gondongan tersebut.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono menyebut sampai minggu pertama bulan November 2024 ini, warga yang terjangkit Gondongan sudah mencapai 1.050 orang. Di mana jumlah antara pasien laki-laki dan perempuan nyaris sama.
"Laki-laki itu ada 535 orang sementara Perempuan 515 orang," ujar Ismono, Kamis (14/11/2024).
Jumlah tersebut meningkat drastis ketimbang tahun 2023 yang lalu. Di mana tahun 2023 yang lalu hanya ada 155 orang yang terjangkit virus gondongan. Jumlah tersebut terdiri dari 84 Laki-laki dan 71 Perempuan.
Kasus penularan kali ini merata hampir terjadi di semua kapanewon yang ada di Gunungkidul. Dinas Kesehatan sendiri berupaya untuk menekan penyebaran penyakit gondongan ini. Di antaranya adalah dengan edukasi ke masyarakat untuk mematuhi protap penularan.
"Kami juga lakukan edukasi ke masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat [PHBS]," tambahnya.
Dia menyebut penyebab Gondong Virus Paramyxovirus. Penyakit ini ditularkan melalui droplet pernapasan yang menyebar melalui udara atau kontak langsung sehingga masyarakat dihimbau untuk berperilaku hidup sehat dan penderita harus melalui masa Inkubasi 10 – 12 hari.
Menurutnya, penularan penyakit gondongan itu mirip dengan influenza dan rubella. Di mana pasien yang terinfeksi paling menular 1 -2 hari sebelum timbulnya gejala klinis, dan selama beberapa hari setelahnya. Dan gejala Gondong adalah pipi bengkak, bisa hanya satu sisi atau kedua sisi. Kemudian demam hingga 39 C - mulut kering, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri perut dan mudah lelah hingga hilang nafsu makan.
"Bengkak itu akibat pembengkakan kelenjar parotis nyeri saat mengunyah atau menelan makanan," terang dia.
Baca Juga: Waspada Leptospirosis, Kasus Menurun di Gunungkidul, Tapi Musim Hujan Picu Risiko
Jika sudah mengalami Gondongan maka ada beberapa langkah penyembuhan yang dilaksanakan. Di antaranya dengan pengobatan parotitis simtomatik, istirahat baring. Di samping itu makanan disesuaikan dengan kemampuan mengunyah. Dan menjalani nonsteroid antiinflamsi selama 2 -4 hari.
Untuk pencegahan penyakit gondongan bisa dilakukan dengan Vaksinasi MMR (Measles, mumps, rubella) usia 15 bulan dan 5 tahun perilaku hidup bersih dan sehat, menjaga hygiene cuci tangan, penggunaan masker, tidak berbagai peralatan makanan/minuman termasuk juga hindari kontak penderita.
"Ketika batuk menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin penderita harus istirahat 2 minggu di rumah, karena masa inkubasi 10 – 12 hari," terang dia.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Aktivitas Merapi Meningkat: Awan Panas Sejauh 2 KM, BPPTKG: Masyarakat Jangan Panik, Tapi...
-
Setelah Pembatasan Gagal, Jogja Ambil Langkah Ekstrem: Larang Total Kantong Plastik Sekali Pakai
-
SaveFrom vs SocialPlug Download Speed Comparison: A Comprehensive Analysis
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat