SuaraJogja.id - Pakar Pembangunan Sosial UGM Yogyakarta Hempri Suyatna menyatakan, program transmigrasi di Papua masih diperlukan namun perlu adanya perbaikan proses seleksi yang dapat memastikan kesiapan calon transmigran untuk berbaur dengan masyarakat lokal.
Hempri Suyatna di Kabupaten Slemam Daerah Istimewa Yogyakarta Senin mengatakan, program transmigrasi perlu untuk dilanjutkan namun dengan beberapa catatan.
"Program transmigrasi harus dilakukan dengan paradigma inklusivitas. Salah satunya dengan cara perbaikan proses seleksi yang dapat memastikan kesiapan para transmigran untuk berbaur dengan masyarakat lokal," kata Hempri.
Menurut dia, transmigrasi yang inklusif bertujuan untuk menghindari terjadinya kesenjangan dan kecemburuan sosial antara para transmigran dengan masyarakat lokal, sehingga perlu dilakukan penataan proses pembauran.
"Hal ini diperlukan agar jangan sampai program transmigrasi justru meminggirkan masyarakat lokal. Proses ini harus disertai dengan monitoring dan evaluasi secara berkala," katanya.
Kemudian di sisi lain, lanjut Hempri, berkaitan dengan pernyataan Mentrans terkait larangan orang luar Papua ikut dalam program transmigrasi di Papua, perlu dilakukan komunikasi dan dialog lebih intensif dengan masyarakat lokal. Dengan demikian, harapannya program transmigrasi lokal dapat dioptimalkan.
"Berkaitan dengan hal itu juga, aspek ketersediaan dan status lahan harus jelas agar tidak terjadi klaim sekelompok warga terkait kepemilikan lahan yang rentan menimbulkan konflik," katanya.
Selain itu, lanjut Hempri, dalam konteks program transmigrasi lokal, penguatan kapasitas dan pendampingan juga perlu ditingkatkan.
"Hal ini diperlukan karena sejatinya program transmigrasi dilakukan dalam kerangka persebaran kesejahteraan dan peningkatan pembangunan daerah melalui persebaran penduduk," kata Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan UGM ini.
Baca Juga: Mengenang Mantan Rektor UGM Ichlasul Amal, Tokoh Reformasi hingga Pernah Tolak Tawaran Menteri
Terpopuler
Pilihan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
Terkini
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Pemotretan Road to Prawirotaman Fashion on the Street
-
UGM Angkat Bicara, Ini Kronologi Lengkap Acara Roy Suryo dkk di UC Hotel Tak Difasilitasi Penuh
-
Pemkab Gunungkidul Tidak Naikkan PBB 2025 Demi Ekonomi Warga, Tapi Ingat Deadline-nya
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?