SuaraJogja.id - Psikiater dari Departemen Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dr. Gina Anindyajati, SpKJ menyampaikan bahwa anak-anak yang orang tuanya terlibat judi online membutuhkan dukungan dari orang-orang di lingkungan sekitarnya.
Gina menyampaikan bahwa anak-anak yang orang tuanya terlibat judi online kondisi kesehatan mentalnya bisa terganggu.
"Anak-anak sering kali merasa bingung, takut, dan bahkan malu menghadapi situasi tersebut. Sebagai orang dewasa yang peduli, kita memiliki tanggung jawab untuk memberikan dukungan," katanya seperti dikutip dari Antara.
Menurut dia, anak-anak yang orang tuanya menghadapi masalah karena terlibat perjudian membutuhkan dukungan emosional agar bisa mengungkapkan perasaan dan pengalaman mereka tanpa rasa takut atau malu.
Orang-orang di lingkungan terdekat anak, ia mengatakan, bisa membantu dengan memberikan ruang kepada mereka untuk menceritakan keadaan dan kesulitan mereka.
Menurut Gina, orang-orang di lingkungan terdekat anak diharapkan dapat menunjukkan kepada anak bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi situasi sulit dalam keluarga mereka.
Gina mengemukakan bahwa anak-anak memerlukan hubungan yang sehat dengan figur dewasa positif seperti anggota keluarga lain atau guru.
"Lingkungan yang stabil dan penuh dukungan akan membantu mereka merasa lebih tenang dan mampu mengatasi stres yang mungkin muncul. Figur dewasa yang peduli membantu anak merasa lebih dihargai dan mendukung kesehatan mental mereka," ia menjelaskan.
"Tetapi penting untuk diingat bahwa bantuan yang diberikan harus disesuaikan dengan hubungan kita terhadap keluarga tersebut, serta kapasitas dan kemampuan kita sebagai penolong," kata Gina.
Baca Juga: Pilkada Sleman 2024: Harda-Danang Bakal Libatkan Anak Muda Garap Pariwisata
Dia menyampaikan bahwa anak-anak perlu dilatih untuk memahami dan mengelola emosi agar dapat menghadapi stres, antara lain dengan mendorong anak untuk berbicara atau menuliskan perasaan mereka.
Anak-anak, ia melanjutkan, juga dapat diajak melakukan kegiatan positif seperti olahraga, seni, sosial yang dapat memperkuat rasa percaya diri mereka.
Gina mengemukakan pula pentingnya pelibatan lembaga atau konselor profesional yang kompeten dalam menangani anak-anak yang terdampak judi online.
Para profesional akan dapat menyarankan dan memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh anak maupun keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan mental terkait judi online.
Menurut Gina, sekolah juga berperan penting dalam memantau dan memberikan dukungan kepada anak-anak yang mengalami perubahan perilaku atau kesulitan belajar karena orang tua mereka bermasalah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Ulah Polos Siswa Bikin Dapur SPPG Heboh: Pesanan Khusus Lengkap dengan Uang Rp3.000 di Ompreng!
-
Numpang Tidur Berujung Penjara: Pria Ini Gasak Hp Teman Kos di Sleman
-
Waduh! Terindikasi untuk Judol, Bansos 7.001 Warga Jogja Dihentikan Sementara
-
Dijebak Kerja ke Kamboja: Pemuda Kulon Progo Lolos dari Sindikat Penipuan hingga Kabur Lewat Danau
-
Banding Kasus TKD Maguwoharjo: Jogoboyo Edi Suharjono Lawan Vonis Berat