SuaraJogja.id - Puluhan anggota komunitas Dog Meat Free Indonesia (DMFI) bersama sejumlah anggota band Shaggydog melakukan aksi Pedal Bareng ke Kantor Gubernur DIY di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (26/11/2024). Bukan tanpa sebab, mereka menyerukan pada Pemda DIY untuk segera mengeluarkan regulasi pelarangan perdagangan daging anjing.
Program Manager DMFI, Elsa Lailatul disela aksi mengungkapkan, Pemda DIY belum mengeluarkan regulasi yang menjadi payung dalam pelarangan perdagangan daging anjing selama ini. Padahal regulasi sangat dibutuhkan saat ini.
"Sebenarnya, pada bulan Desember tahun [2023] lalu, sudah ada edaran terkait pelarangan perdagangan daging anjing di Kota Yogyakarta. Sayangnya, edaran tersebut tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Pada saat itu, pemerintah berjanji akan menindaklanjuti dengan membuat Perda. Namun, hingga saat ini, Perda tersebut belum terwujud," paparnya.
Melalui aksi kali ini, DMFI meminta Pemda DIY menepati komitmen mereka dalam membuat regulasi larangan perdagangan daging anjing. Komunitas tersebut memberikan policy brief sebagai dukungan terhadap rancangan pembuatan Perda.
Sebab berdasarkan data dari DMFI, ada peningkatan signifikan perdagangan daging anjing di Yogyakarta. Kalau sepuluh tahun lalu sekitar 1.400 anjing yang diperdagangkan setiap bulan di kota ini, saat ini jumlah tersebut meningkat menjadi sekitar 6.500 anjing per bulan.
Bahkan Yogyakarta kini menjadi kawasan dengan konsumsi daging anjing tertinggi nomor tiga di Jawa, setelah Jawa Tengah dan DKI Jakarta. Padahal Yogyakarta sendiri dikenal sebagai wilayah bebas rabies.
"Namun, perdagangan anjing dari luar daerah ke Yogyakarta sangat berbahaya, karena berisiko menularkan rabies baik pada hewan lain maupun manusia. Oleh sebab itu, pelarangan perdagangan ini juga penting untuk menjaga kesehatan masyarakat," paparnya.
Ditambahkan Bassist Shaggydog, Odyssey Sanco atau Bandizt, band asal Yogyakarta tersebut selama sepuluh tahun terakhir ikut menyuarakan larangan perdagangan daging anjing. Namun selama kurun waktu tersebut, tidak ada tanggapan dari pemerintah Yogyakarta terkait isu yang krusial itu.
"Maka dari itu, hari ini kami kembali mengadakan aksi yang merupakan lanjutan dari aksi serupa yang dilakukan sepuluh tahun lalu. Salah satu tuntutan utama kami adalah adanya peraturan daerah yang melarang perdagangan daging anjing dan kucing di Yogyakarta," tandasnya.
Baca Juga: Shaggydog Goyang Pengunjung FKY 2022 di JNM Bloc
Hal senada disampaikan keyboardist Shaggydog, Lilik Sugiyarto yang menyatakan, dari pertemuan bersama Pemda DIY, telah terjalin kesepakatan untuk bekerja sama dalam memberantas perdagangan daging anjing di kota Jogja.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Pelatih Persebaya Paul Munster, Dapat Hukuman Berat Kemarin
- Ini Syarat Lengkap Jadi Anggota Koperasi Merah Putih, Jalur Utama Penerimaan Bantuan Pemerintah
- 5 City Car Murah Mulai Rp50 Jutaan Bukan Toyota, Sat Set Hadapi Kemacetan
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe Sedan Mei 2025: Harga Mulai Rp20 Jutaan, Bandel, Pajak Ringan
- 7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 Terbaik, Aman Maksimal Lindungi Wajah
Pilihan
-
Kekayaan Djoko Susanto, Juragan Alfamart yang Beringas Borong Saham Lawson!
-
Sisi Lain Lamine Yamal: Pemain Muslim, Ayah Ibu Bercerai, Fans Real Madrid
-
Saham BRIS Tertekan Usai Kabar Sunarso jadi Kandidat Utama Dirut BSI
-
Sunarso Jadi Kandidat Kuat Dirut BSI, Sore Ini Dikukuhkan
-
Karir Jabatan Mentok, Pegawai PPPK Eks Yayasan Perguruan Tinggi Tidar Tuntut Diangkat PNS
Terkini
-
Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan
-
Polemik Lempuyangan: Keraton Bantu Mediasi, Kompensasi Penggusuran Tetap Ditolak Warga
-
HUT ke-109, Sleman Berbenah SOP Perizinan Baru Janjikan Transparansi dan Bebas Pungli
-
Hobi Mahal Berujung Bui! Pria Jogja Terancam 5 Tahun Penjara Gegara Pelihara Satwa Langka
-
Diseret dalam Polemik Ijazah, Kasmudjo Tegaskan Bukan Pembimbing Skripsi Jokowi