SuaraJogja.id - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Hilmy Muhammad, mengaku kerap menerima keluhan masyarakat terkait perilaku mahasiswa asal Papua yang sedang belajar di Yogyakarta. Misalnya saja terkait kasus yang belum lama penusukan santri hingga terberu kericuhan usai melakukan demonstrasi.
"Sudah banyak kami menerima keluhan masyarakat terkait mahasiswa asal Papua ini. Siang kemarin karena ada kerusuhan, ada laporan masuk lagi," kata Hilmy melalui keterangan tertulisnya, Senin (2/12/2024).
Senator asal Yogyakarta itu tak melarang adanya aksi demonstrasi. Namun sebaiknya tetap dilakukan dengan tertib dan tentram tanpa mengganggu kenyamanan masyarakat.
"Demo boleh-boleh saja, tapi jangan buat kerusuhan yang mengganggu dan merugikan masyarakat. Betapa masyarakat Jogja selama ini sudah sabar. Kalau begini, masyarakat jadi jengah, padahal belum lama ini ada kasus melihat mahasiswa Papua karena miras," ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Gus Hilmy tersebut meminta kepada beberapa pihak untuk memberikan edukasi kepada para mahasiswa asal Papua. Termasuk dalam hal ini Pemda DIY dan kampus-kampus tempat mahasiswa tersebut belajar.
"Keprihatinan ini mestinya dapat dirasakan oleh Pemda dan kampus tempat mereka belajar. Sebab ini bukan kali pertama. Misalnya dengan memberikan kurikulum budaya lokal agar mahasiswa luar daerah bisa memahami kultur kita dan tidak bertindak semaunya dengan kultur mereka, termasuk bagaimana cara melakukan aksi damai," ujarnya.
Gus Hilmy menilai bahwa aksi yang berakhir rusuh tidak akan mendapatkan simpati. Malah justru yang disorot adalah kerusuhan itu sendiri.
"Isunya nggak dapet, tuntutan tak terpenuhi, babak belur pula. Di sini peran penting perguruan tinggi untuk memberikan ruang diskusi bagi mereka," tuturnya.
Dia menyoroti tuntutan massa aksi demonstrasi yang disebut masih dapat dimaklumi, tetapi penyebab kerusuhan tak dapat ditolerir. Menurutnya, ada banyak jalur untuk menyampaikan aspirasi.
Baca Juga: Pemda DIY Punya 2.052 Unit Rumah Subsidi Kosong, Warga dengan Gaji UMR Jogja masih Ada Harapan?
"Tuntutannya kan biasa. Sudah pernah disampaikan di beberapa tempat dan kesempatan. Tapi kalau mengibarkan bendera selain merah putih, itu jelas memancing tindakan tegas aparat keamanan. Negara sudah memberikan hal-hal yang luar biasa kepada rakyat Papua, kalau masih ada yang kurang, silakan disampaikan kepada pemangku kepentingan atau anggota dewan atau bahkan menteri asal Papua," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Dua Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat Yogyakarta, Alasannya jadi Sorotan
Pilihan
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
-
3 Pemain Kunci Persis Solo Kalahkan Persija Jakarta di Manahan
Terkini
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa
-
Bantul Lawan Arus, Daerah Lain Naikkan PBB, Bantul Justru Beri 'Hadiah' Ini di 2026
-
Simulasi Kredit Motor Agustus 2025: Beat Cicilan Rp700 Ribuan, Mana Paling Murah?