SuaraJogja.id - Pasca aksi unjukrasa Free West Papua yang dilakukan sejumlah mahasiswa Papua di Jalan Kusumanegara, Kota Jogja, Minggu (1/12/2024) yang berakhir ricuh, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X angkat suara. Sultan pun melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
Kepada Sekda DIY, Beny Suharsono, Sultan menyampaikan dirinya menjamin kebebasan berekspresi dan menyampaikan aspirasi bagi semua pihak. Namun, Sultan menekankan agar aksi demonstrasi tetap berjalan tertib dan tidak anarkis.
"Di Jogja, Sultan menyampaikan aspirasi semua dilindungi, siapa saja boleh demo tapi jangan anarkis. Kami tegas jangan menyimpang dari NKRI, kemarin kan sudah melewati batas, sehingga aparat bertindak," ungkap Beny di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (2/12/2024).
Sultan pun, menurut Beny meminta Kesbangpol mengevaluasi kejadian tersebut. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.
Baca Juga: Tiga Polisi Terluka Pasca Demo Mahasiswa Papua di Jogja, Kapolresta Kena Lemparan Batu
Sebab dalam aksi unjukrasa tersebut, ada peserta mengibarkan bendera Bintang Kejora di akhir demo. Karenanya Pemda memonitor dan menjaga agar pergerakan massa tidak keluar dari batas yang disepakati.
"Kami memahami aspirasi mereka. Tapi jika tuntutannya keluar dari kesepakatan kita bernegara, itu menjadi persoalan serius. Kami sudah menyampaikan ke Sultan dan kesbangpol dan dalam waktu dekat akan berkoordinasi untuk evaluasi siapa tahu ada insiden lagi ke depan," tandasnya.
Seperti halnya Sultan, Beny juga menyayangkan adanya tindakan mahasiswa yang keluar dari kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya. Mereka bebas saja menyampaikan aspirasi namun harus mentaati turan yang ditetapkan.
"Boleh demo kalau keluar dari kesepakatan kan tidak boleh, jangan seperti itu. Menyampaikan aspirasi boleh tapi ada tatanan yang harus diikuti," ungkap dia.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Aksi Demo di Jalan Kusumanegara Pecah, Kapolresta Jogja Beberkan Penyebab Kericuhan
Berita Terkait
-
Ricuh! Gas Air Mata dan Batu Terbang di Demo Papua Merdeka, Makassar
-
Aksi Papua Merdeka di Kota Makassar Ricuh, Mahasiswa Bentrok Dengan Polisi
-
Terbaru, Meki Nawipa-Deinas Geley Unggul Sementara di Pilkada Papua Tengah
-
Panen Suara di Mimika hingga Puncak Jaya, Meki Nawipa-Deinas Geley Klaim Menang Pilkada Papua Tengah
-
Ada Lionel Messi, 18 Pemain Papua Terpilih Wakili Indonesia di Gothia Cup 2025
Terpopuler
- Netizen Soroti Beda Level Bantuan Wapres Gibran vs Ma'ruf Amin: Dulu Tak Pakai...
- Hubungan Jusuf Hamka dan Istri Denny Sumargo, Farhat Abbas Klaim Olivia Allan Ngaku-Ngaku Anak Angkat
- Berpeluang Dipidana Karena Bantu Teh Novi Galang Donasi Tanpa Izin, Denny Sumargo Legawa: Niat Saya Baik
- Segini Kekayaan Sahrul Gunawan Versi LHKPN, Yakin Menang Jadi Bupati Bandung
- Berani 'Melamar' Fuji di Depan Haji Faisal, Aisar Khaled Dibandingkan dengan Thariq: 11 19 Lah
Pilihan
-
Guru se-Indonesia Mengelus Dada, Kenaikan Gaji Rp2 Juta yang Dijanjikan Prabowo Hanya Angan-angan
-
Kesalahan Prosedur, Pilkada Samarinda Gelar PSU di TPS 001 Kelurahan Bugis
-
Satu Kampus Bareng Jokowi, Ini Profil Anggito Abimanyu yang Bakal Jadi Menteri Penerimaan Negara
-
Ulasan Novel Laut Bercerita: Memahami Trauma Sejarah yang Tak Terungkap
-
5 Aktor Korea Ini Bergelimang Harta Tapi Masih Jomblo
Terkini
-
Redam Kasus Perundungan, PSKP UGM Usul Materi Resolusi Konflik Masuk Kurikulum Pendidikan
-
Polemik ITF Bawuran: DPRD vs Bupati, Nasib Sampah Bantul Terkatung-katung
-
Hasto-Wawan Menangi Pilwakot Jogja 2024 usai Raih 87 Ribu Suara, Isu Sampah & Kemiskinan segera Diatasi
-
DKP Kulon Progo Gelar Magang Nelayan bagi Pelajar SMA, Ini Kegiatan yang Dilakoni
-
Ekonom UGM Soroti Keputusan Prabowo Naikkan Upah Minimum 6,5 Persen: Berpotensi Muncul Respon Negatif