SuaraJogja.id - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan survei Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) masyarakat di Sleman dengan menyasar seluruh kapanewon (kecamatan) di wilayah itu.
"Hasil survei yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat kegemaran membaca masyarakat Kabupaten Sleman tergolong tinggi, dengan nilai rata-rata 2,57," kata Sekretaris DPK Kabupaten Sleman Abu Bakar di Sleman, Rabu.
Menurut dia, dengan hasil survei tersebut dapat diartikan masyarakat Sleman telah memiliki kegemaran membaca yang baik.
"Namun, jumlah buku yang dibaca masyarakat masih tergolong rendah, yaitu 2,4 poin," katanya.
Ia mengatakan, pengukuran TGM tersebut dilakukan dengan menggandeng pihak akademisi yaitu tim survei Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
"Proses pengukuran dilaksanakan pada Agustus 2024 di 17 kapanewon. Survei ini menyasar 2.951 responden dari berbagai latar belakang baik usia, jenis kelamin, pendidikan, dan tingkat penghasilan," katanya.
Abu mengatakan, survei menggandeng tim dari pihak akademisi untuk menjamin objektivitas hasil survei agar lebih baik, lebih valid, oleh mereka yang memang lebih kompeten di bidangnya.
"Adapun indikator yang dinilai dalam survei TGM kali ini meliputi, frekuensi membaca, durasi membaca, jumlah yang dibaca, frekuensi akses internet dan durasi akses internet," katanya.
Ia mengatakan, untuk frekuensi membaca masyarakat Sleman sudah tergolong baik, dengan perolehan poin sebesar 2,7.
Baca Juga: Bertandang ke Markas Dewa United, PSS Sleman Tak Gentar dengan Skuat Mewah Tim Tuan Rumah
"Hal ini menunjukkan bahwa sudah ada kebiasaan membaca dan dorongan untuk mencari tahu informasi lebih lanjut dalam diri masyarakat Sleman," katanya.
Hasil survei menunjukkan bahwa TGM tertinggi berada di Kapanewon Moyudan dengan total nilai 2,65. Sementara tingkat kegemaran membaca terendah berada di Kapanewon Depok dengan total nilai 2,44.
Salah satu anggota Tim Survei UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Marwiyah mengatakan bahwa hasil survei TGM di Sleman dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal. Salah satunya adalah rasa ingin tahu masyarakat akan informasi. Namun, masyarakat kini lebih banyak mencari informasi melalui internet dan media elektronik.
"Setidaknya masyarakat Sleman sudah mengetahui bahwa membaca itu penting. Sebanyak 90% masyarakat Sleman mengakui membaca itu bagus," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
DIY Darurat PHK, Apindo: Subsidi Upah Harus Lebih Besar dan Panjang
-
Rp5,4 Miliar untuk Infrastruktur Sleman: Jembatan Denokan Hingga Jalan Genitem Kebagian Dana
-
Petugas TPR Pantai Bantul Merana: Tenda Bocor, Panas Terik, Hingga Risiko Kecelakaan
-
Misteri Bayi Terlantar di Rongkop: Mobil Sedan Diduga Terlibat, Polisi Buru Pelaku
-
DANA Kaget: Saldo Gratis Menanti Anda, Amankan Sebelum Kehabisan di Sini