SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terus meningkatkan literasi masyarakat melalui kegemaran membaca guna membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan berdaya saing.
"Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pengukuran Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) masyarakat di Sleman," kata Staf Ahli Bupati Sleman Bidang Pemerintahan dan Hukum Anton Sujarwo di Sleman, Kamis.
Menurut dia, pengukuran TGM ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Sleman dalam memperoleh data dan informasi yang relevan, sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam program peningkatan literasi masyarakat.
"Kegiatan pengukuran TGM akan memperkuat komitmen kita bersama untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergi mewujudkan perkembangan kegemaran membaca di Kabupaten Sleman," katanya.
Baca Juga: Takluk dari Dewa United FC, Penyerang PSS Sleman Minta Maaf ke Fans
Ia mengatakan kegemaran membaca dapat menjadi faktor pendukung membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan berdaya saing.
"Pengukuran TGM dilakukan untuk mengetahui sejauh mana masyarakat memanfaatkan waktu untuk membaca dan mengidentifikasi tantangan yang perlu diidentifikasi," katanya.
Anton mengatakan pengukuran TGM juga menjadi acuan penting dalam merumuskan kebijakan strategis untuk meningkatkan literasi masyarakat Sleman.
Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman Abu Bakar mengatakan dari pengukuran yang telah dilakukan sejak Agustus 2024 diperoleh hasil tingkat kegemaran membaca masyarakat Sleman cukup tinggi.
"Hasil pengukuran yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat kegemaran membaca masyarakat Kabupaten Sleman tergolong tinggi, dengan nilai rata-rata 2,57, sehingga dapat diartikan masyarakat Sleman telah memiliki kegemaran membaca yang baik. Hanya saja untuk jumlah buku yang dibaca masyarakat masih tergolong rendah yaitu 2,4 poin," katanya.
Ia mengatakan untuk perolehan total nilai pengukuran TGM masing-masing kapanewon (kecamatan) yakni Kapanewon Turi 2,6, Tempel 2,48, Sleman 2,52, Seyegan 2,63, Prambanan 2,48, Pakem 2,48, Ngemplak 2,54, Ngaglik 2,54, Moyudan 2,65.
Kemudian Kapanewon Mlati 2,55, Minggir 2,63, Kalasan 2,51, Godean 2,63, Gamping 2,53, Depok 2,44, Cangkringan 2,54 dan Kapanewon Berbah 2,6.
"Hasil survei menunjukkan bahwa TGM tertinggi berada di Kapanewon Moyudan dengan total nilai 2,65. Sementara tingkat kegemaran membaca terendah berada di Kapanewon Depok dengan total nilai 2,44," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK