SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten bersama Polres Gunungkidul mengusulkan penghapusan sementara 3 ruas jalan selama musim libur Natal dan Tahun baru 2025 mendatang. 3 ruas jalan tersebut dianggap membahayakan ketika dilintasi wisatawan.
Sekretaris Daerah Gunungkidul, Sri Suharyanta menuturkan di wilayah Gunungkidul memang ada beberapa tanjakan ekstrim yang bisa membahayakan pengguna jalan terutama yang tidak hafal medan. Tiga tanjakan tersebut masing-masing ada di tanjakan Clongop Kapanewon Gedangsari, tanjakan Bundelan di Kapanewon Ngawen dan tanjakan Obelix Sea di Kapanewon Purwosari.
"Kalau Clongop dan Bundelan ada di sisi utara berbatasan dengan Klaten Jawa Tengah. Tanjakan Obelix Sea ada di sisi selatan berbatasan dengan Bantul," kata Sekda, Selasa (17/12/2024).
Dua tanjakan di sisi utara bakal mendapat perhatian khusus mengingat ada potensi kenaikan jumlah kendaraan menyusul bakal dioperasikannya Tol Jogja-Solo secara fungsional. Di mana tentu nanti akan dimungkinkan jika pintu tol Ceper Klaten dibuka.
Kemungkinan para pengendara yang keluar melalui pintu tol Ceper bakal melalui Pedan, Trucuk dan nanti bakal melalui tanjakan Bundelan dan Clongop. Padahal tanjakan ini sangat ekstrim selain cukup terjal dan panjang juga banyak tikungan.
"Jadi kami nanti bakal meminta Pak Kadishub dan Kominfo untuk menghapus ruas itu dari Google Map. Nanti kami mohon pak kadishub dan Kadis Kominfo berkoordinasi dengan Google. Kalau memungkinkan dihapus sementara agar tidak banyak pengendara yang keblasuk (kesasar)," tambahnya.
Sementara di tanjakan obelix Sea kondisinya nyaris sama namun biasanya yang melintas adalah wisatawan. Bagi warga sekitar, tanjakan tersebut dianggap sudah biasa namun membahayakan bagi pengendara dari luar Gunungkidul
Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Irawan Sujatmiko menambahkan tiga ruas tanjakan yaitu Clongop, Bundelan dan Obelix Sea selama ini dikenal rawan kecelakaan. Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang terus berulang maka pihaknya bakal mengusulkan ke Google agar dihapus sementara dari Google Map.
"Tahun lalu bisa. Nanti kami harap juga bisa kembali dihapus,"ungkapnya.
Baca Juga: Urai Kepadatan di Malioboro, Pemkot Jogja Tawarkan Wisata Alternatif di Kawasan Kotabaru
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk