SuaraJogja.id - Musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 diperkirakan akan membuat Yogyakarta dipadati sekitar 10 juta wisatawan. Malioboro akan jadi salah satu kawasan yang paling banyak didatangi wisatawan sehingga mengakibatkan penumpukan wisatawan.
Untuk mengurai kepadatan wisatawan di Malioboro, Pemkot Yogyakarta memberikan alternatif destinasi wisata di Kotabaru. Tak kalah menarik dari Malioboro, wisatawan bisa berkeliling beberapa cagar budaya di Kotabaru yang menawarkan berbagai pengalaman.
Karenanya Pemkot melalui Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menggandeng Museum Sandi untuk menggelar sejumlah program kegiatan untuk menarik wisatawan datang ke kawasan Kotabaru. Apalagi di kawasan tersebut terdapat cerita sejarah tentang kelahiran persandian Indonesia pada masa penjajahan kolonial Belanda.
"Saat ini, kebanyakan wisatawan merasa belum lengkap ke Yogyakarta jika belum mengunjungi Malioboro. Dengan memperkenalkan Kotabaru sebagai destinasi alternatif, maka dapat mengurangi keramaian di Malioboro saat nataru dan memberikan pengalaman wisata yang berbeda kepada pengunjung," papar Kurator Museum Sandi, Zuhro disela Codephoria di Kotabaru Yogyakarta, Sabtu (14/12/2024).
Baca Juga: Parkir Abu Bakar Ali Malioboro Ditutup, Nongkrong Berujung Asusila jadi Alasan
Menurut Zuhro, wisatawan yang ingin menikmati Kotabaru saat libur Nataru ini bisa memilih beragam destinasi yang ada di kawasan cagar budaya tersebut. Kawasan ini memiliki nilai sejarah penting sebagai tempat lahirnya dunia persandian Indonesia dan situs persandian di Yogyakarta.
Misalnya saja tur jalan kaki ke empat titik bersejarah, seperti Monumen Sudirman, Gedung Jiwasraya, dan beberapa lokasi lainnya. Kawasan itu pernah menjadi kantor Dinas Kode, cikal bakal Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Selain wisata sejarah, wisatawan juga bisa mengikuti kegiatan menghubungkan teknologi modern dengan sejarah, seperti turnamen e-sport dan cyanotype, sebuah teknik cetak foto kuno. Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian generasi muda sekaligus mengenalkan mereka pada sejarah persandian Indonesia.
Dengan potensi yang dimiliki, Kotabaru diharapkan mampu menjadi destinasi wisata unggulan yang tidak hanya memecah kepadatan Malioboro. Namun juga memberikan pengalaman baru bagi wisatawan.
"Ada juga kafe-kafe unik, ruang seni, dan komunitas kreatif di kawasan kotabaru ni semakin memperkaya daya tarik bagi wisatawan saat libur nanti," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
6 Rekomendasi Film Bioskop Libur Lebaran 2025: Horor sampai Drama Perselingkuhan
-
Libur Lebaran di Jakarta? 5 Destinasi Wisata di PIK dari Pesona Alam hingga Kuliner Tepi Pantai
-
Greyhound Cafe: Sensasi Kuliner Thailand dengan Sentuhan Western yang Kini Hadir di BSD
-
Nikmati Libur Lebaran dengan Perjalanan Kapal Pesiar Eksklusif dari Jakarta, Ini Keistimewaannya
-
Jaga Mental Sebelum Jalani Libur Lebaran, Pemain Persija Ditempa Laga Uji Coba
Terpopuler
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Pembagian Port Grup Piala Dunia 2026 Dirilis, Ini Posisi Timnas Indonesia
- Masak Rendang 12 Kg, Penampilan BCL di Dapur Jadi Omongan
- Cruiser Matik QJMotor SRV 250 AMT Paling Digandrungi di Indonesia
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
Pilihan
-
Petaka Mees Hilgers: Cedera Jadi Kontroversi Kini Nilai Pasar Terus Turun
-
Potret Denny Landzaat Salam-salaman di Gereja Saat Lebaran 2025
-
Media Belanda: Timnas Indonesia Dapat Amunisi Tambahan, Tristan Gooijer
-
Jumlah Kendaraan 'Mudik' Tinggalkan Jabodetabek Tahun Ini Meningkat Dibandingkan 2024
-
PSSI Rayu Tristan Gooijer Mau Dinaturalisasi Perkuat Timnas Indonesia
Terkini
-
Waspada Lonjakan Sampah Lebaran, Yogyakarta Siapkan Jurus Ampuh Ini
-
Libur Lebaran Tetap di Jogja? Ini Strategi Dinas Pariwisata Agar Wisatawan Betah
-
Idul Fitri, Haedar Nashir Ingatkan Jiwa Khalifah Luntur, Umat dan Pemimpin Akan Bermasalah
-
Tiket Ludes, Yogyakarta Diserbu Pemudik: KA Java Priority Jadi Primadona
-
Hasto Wardoyo Jamin Takbir Keliling Tak Ganggu Lalu Lintas Jogja, Tapi Ada Syaratnya