SuaraJogja.id - Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru), kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Yogyakarta diperkirakan naik hingga 5,6 persen. Kalau rerata normal pada November 2024 lalu sebesar 1,8 ribu KL, maka pada liburan nanti mencapai 1,9 ribu KL di lima kabupaten/kota.
"Kenaikan kebutuhan BBM terjadi sejak pertengahan Desember ini hingga pertengahan januari 2025 nanti," ujar Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho di Yogyakarta, Kamis (12/12/2024).
Menurut Brasto, estimasi puncak arus libur tertinggi terjadi di H-1 dan H-2 Natal dengan kebutuhan naik sebesar 21,2 persen. Kemudian puncak libur kedua di H-1 dan H-2 Tahun Baru, kebutuhan akan naik sebesar 10,8 persen. Terakhir, arus mudik akan diprediksi terjadi pada H+2 Tahun Baru dan kebutuhan akan naik sebesar 6,7 persen.
Selain BBM, penjualan Avtur di Aviation Fuel Terminal Yogyakarta Internasional Airport (YIA) juga diprediksi meningkat. Pada libur Nataru ini diperkirakan naik 11 persen dibanding realisasi normal.
Baca Juga: Ditutup karena Curangi Pelanggan, SPBU Janti Kembali Dibuka usai Penuhi Syarat Ini
Meski ada kenaikan kebutuhan, stok BBM masih dalam kondisi aman dan distribusinya berjalan lancar. Saat ini stok untuk BBM jenis Gasoline di area Yogyakarta adalah sebanyak 3.320 KL per hari dan jenis Gasoil sebanyak sebanyak 13.924 KL per hari.
Untuk mengantisipasi antrian pembelian, Pertamina menyediakan layanan tambahan di Provinsi Jawa Tengah dan DIY. Yaitu 242 SPBU yang disiagakan 24 jam di wilayah jalur potensial seperti jalur tol, jalur wisata, dan jalur logistik.
"Selain itu ada 13 titik Pertashop di lokasi yang tidak ada SPBU untuk menyediakan Pertamax atau Dex Series," jelasnya.
Brasto menambahkan, tersedia pula 19 unit Motorist atau armada Pertamina Delivery Service (PDS) bagi masyarakat yang hendak mengakses BBM melalui layanan pesan antar. Pertamina juga menyediakan 59 unit mobil tangki siaga sebagai cadangan suplai BBM.
Khusus di area Yogyakarta, layanan tambahan yang disediakan berupa 18 SPBU Siaga, 127 Agen LPG siaga, serta 8 SPBU Kantong (mobile storage) yang dapat diakses oleh masyarakat.
Baca Juga: Bayi Dijual Rp55 Juta di Jogja, Dua Oknum Bidan Diciduk Polisi
"Kami mengimbau masyarakat untuk mengisi BBM di SPBU sebelum pergi mudik dan berwisata. Guna mempermudah menemukan SPBU terdekat saat perjalanan," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
5 Kota Terbaik untuk Merayakan Natal di Dunia
-
Katalog Promo Natal Indomaret 2024, Bikin Belanja Jadi Seru
-
Pelita Air Buka Rute Jakarta-Medan Jelang Natal, Kesempatan untuk Perkenalkan Wisata dan Budaya
-
Museum Taman Tino Sidin: Warisan Seni Maestro untuk Generasi Mendatang
-
6 Perbedaan Natal Kristen dan Katolik, Tak Sama Menyikapi Santa Claus
Terpopuler
- Gus Miftah Kembalikan Uang Ceramah Rp75 Juta, Geram Dibayar Lebih Murah daripada Biduan
- Pondok Pesantren Hingga Masjid, Bangunan Milik Gus Miftah Diperdebatkan: Gak Sesuai Islam
- Inikah Tabiat Asli Gus Miftah? Enggan Temui Warga yang Sowan ke Ponpes Ora Aji: Padahal Ada, Tapi...
- Maarten Paes: Saya Terbiasa dengan Jet Pribadi bukan Kelas Ekonomi!
- Ragnar Oratmangoen: Saya Dibesarkan Sebagai Kristen
Pilihan
-
Hasil Piala AFF 2024: Marselino Ferdinan Diusir Wasit, Timnas Indonesia Ditahan Laos
-
Banjir Gol di Babak Pertama, Timnas Indonesia Dibuat Kocar-kacir Laos
-
Drama Tak Berujung: ASN Batal Pindah ke IKN, dari 2024 ke Lebaran 2025, Gimana Akhirnya?
-
Ketua PPDI Kaltim: Jika Bersalah, Agus Harus Bertanggung Jawab Secara Hukum
-
ASN Positif Sabu, Lurah Gunung Telihan Kaget: Dia Dikenal Baik dan Aktif Bekerja
Terkini
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Dikorupsi, Kajari Sleman: Kerugian Negara Capai Rp10 M
-
Jelang Nataru, Kebutuhan BBM di Jogja Naik 5,6 Persen
-
Kiprah Darmawan Prasodjo Bawa PLN Raih Penghargaan CEO of The Year 2024
-
Kejari Sleman Periksa 240 Saksi Kasus Korupsi Dana Hibah Pariwisata, Bambang Yunianto Pastikan Tak Ada Intervensi
-
Sudah Panggil Sri Purnomo dan Raudi Akmal Terkait Kasus Korupsi Dana Hibah Pariwisata Sleman, Kustini Selanjutnya?