SuaraJogja.id - Sejumlah pimpinan MPR RI bertemu Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Keraton Kilen Yogyakarta, Rabu (11/12/2024). Datang sekitar pukul 10.00 WIB, Ketua MPR RI, Ahmad Muzani hadir didampingi Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dan Hidayat Nur Wahid.
Berbincang secara tertutup selama kurang lebih 1,5 jam, Muzani menyampaikan pertemuan tersebut membahas sejumlah isu di berbagai sektor. Termasuk peran Keraton Yogyakarta dalam menjaga tradisi.
“Keraton Yogyakarta adalah salah satu pusat kebudayaan yang menjadi kebanggaan bangsa. Kami berharap sinergi antara MPR RI dan Kraton dapat terus terjalin demi menjaga nilai-nilai kebangsaan agar tetap hidup,” paparnya.
Menurut politisi Partai Gerindra tersebut, Keraton Yogyakarta selama ini menjadi saksi budaya dan perjalanan bangsa Indonesia yang membanggakan. Karenanya Muzani menekankan pentingnya pelestarian budaya Jawa sebagai bagian dari identitas nasional.
Muzani juga mengapresiasi peran ganda Sultan sebagai pemimpin adat dan kepala daerah. Karenanya dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan langkah-langkah untuk memastikan pemerintahan di Yogyakarta dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Tugas Ngarsa Dalem (Sultan-red) sangat berat. Di satu sisi, beliau bertanggungjawab menjaga tradisi dan kebudayaan di Tanah Jawa, tetapi di sisi lain, beliau juga harus menjalankan roda pemerintahan DIY secara efektif,” ungkapnya.
Sementara Sultan mengungkapkan apa yang dilakukan Keraton dalam menjaga tradisi dan kebudayaan diharapkan menjadi panduan bagi para pengambil kebijakan.
“Ya, harapan saya, apa yang tadi didiskusikan bisa menjadi diskusi yang hidup, dalam arti diperbincangkan oleh para pengambil kebijakan. Bagaimana ini menjadi bagian dari strategi di dalam mengikuti perkembangan zaman,” tandasnya.
Sultan juga menyoroti tantangan dalam mempertahankan tradisi agrikultur di era modern. Sebab tradisi itu pada awalnya dibangun dalam konteks agrikultur.
Baca Juga: Buntut Sidak Menteri LHK, Sultan Panggil Pj Wali Kota Jogja, 3 Cawalkot Adu Strategi Tangani Sampah
Namun sekarang sektor pertanian sudah menjadi bagian dari bahan baku industri. Tantangannya adalah bagaimana budaya agrikultur tetap mengalir dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
"Budaya itu harus berkembang dan tumbuh seiring dengan perubahan zaman, tidak stagnan," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Bantul Siaga! Puncak Musim Hujan 2026 Ancam Bencana Cuaca Ekstrem
-
Berkinerja Positif, BRI Raih 10 Prestasi Terbaik di Sepanjang Tahun 2025
-
Waspada! Ini 3 Titik Kemacetan Paling Parah di Yogyakarta Saat Malam Tahun Baru
-
Lestarikan Warisan Budaya Jawa, Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hadirkan Jampi Pawukon bagi Para Tamu
-
Jogja Jadi Tourist Darling, Pujian Bertebaran di Medsos hingga Kunjungan Destinasi Merata