SuaraJogja.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) menyiapkan asisten virtual berbasis artificial intelligence (AI). Teknologi itu ditujukan untuk mendukung pembelajaran para mahasiswa.
"Kami sedang menyiapkan asisten virtual juga untuk para mahasiswa," kata Kepala Biro Transformasi Digital UGM, Mardhani Riasetiawan, kepada wartawan di UGM, Rabu (8/1/2025).
Disampaikan Mardhani, nantinya asisten virtual itu bakal mampu untuk menerjemahkan pengetahuan. Sehingga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk berdiskusi.
"Nanti untuk bisa berdiskusi dan asistennya ini bisa menterjemahkan pengetahuan dan menjadi teman diskusi. Ini sedang kami finalisasi, untuk kemudian bisa digunakan," tandasnya.
Asisten virtual berbasis AI itu merupakan salah satu upaya dalam strategi mengimplementasikan Intelligent University dengan mesin utama AI. Mardhani bilang AI akan perlahan mulai dimasukkan ke dalam ekosistem pendidikan.
"Nah AI ini kita masukkan dalam ekosistem pendidikan, tentang bahasa bahkan model pembelajaran pun kita sudah mulai memasukkan AI di dalamnya. Mungkin tidak kelihatan secara riil, tapi sebenarnya dalam situasi interaksi pembelajaran itu menggunakan AI," ucapnya.
"Contoh kita punya platform UGM online. Jadi media pembelajaran full online dan itu beberapa course didukung oleh AI dari pembuatan materi sampai nanti proses mahasiswa itu berbicara atau berdiskusi dengan dosennya secara virtual," imbuhnya.
Pemanfaatan AI pun telah diimplementasikan sejak awal mahasiswa masuk kuliah. Termasuk dengan mencocokkan kompetensi dan profil setiap mahasiswa agar dapat dijembatani masuk dalam dunia industri.
Dari segi riset, UGM menggunakan AI sebagai productivity tools (alat produktivitas) untuk mendukung riset. Sehingga diharapkan produktivitas riset di UGM makin banyak dan makin berkualitas.
Baca Juga: Bangun Citra dan Reputasi Fakultas Peternakan, Satria Raih Penghargaan Insan Berprestasi 2024
Hal itu dibungkus dalam satu program besar di pusat kajian multidisiplin dan transdisiplin yang diberi nama Institute for Future Life (IFL). Di sana ada precision medicine, renewable energy, food security dan lainnya.
"Kami juga punya amanah untuk mendeliver teknologi dan produk-produk ini sampai ke masyarakat. Sehingga AI yang akan dibuat di UGM ini juga akan dideliver untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di masyarakat," tuturnya.
Terkait prosentase penggunaan AI hingga saat ini, kata Mardhani, sudah cukup luas. Termasuk dengan pembelajaran online yang sudah kerap dilaksanakan.
"Sudah cukup luas menurut saya. Kita punya policy untuk misalnya pembelajaran online kita sudah bisa rekognisi hampir 40-60 persen. Jadi ada opsi semacam itu," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dipantau Alex Pastoor, 3 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Layak Dipanggil ke Senior
- 43 Kode Redeem FF Terbaru 18 Juli: Klaim Hadiah Squid Game, Outfit, dan Diamond
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 7 Pilihan Tablet dengan SIM Card untuk Kuliah, Spesifikasi Mumpuni Harga Cuma Rp 1 Jutaan
- 8 Mantan Pacar Erika Carlina yang Hamil di Luar Nikah, Siapa Sosok Ayah Sang Anak?
Pilihan
-
Simbol Kemewahan, Inilah 3 Mobil Eropa Bekas 70 Jutaan: Kabin Lega Sparepart Aman
-
Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Stagnan Dipatok Rp 1.927.000/Gram
-
Prediksi Skor Timnas Indonesia vs Malaysia di Laga Hidup-Mati Piala AFF U-23 2025
-
Hadiri Kongres PSI, Presiden Prabowo: Gajah Salah Satu Binatang Kesayangan Saya
-
3 Motor Matic Bekas Rp2 Jutaan, Jagoan Paling Bandel untuk Antar Jemput Anak!
Terkini
-
Jalan Bantul Dilebarkan: Pembatas Jalan Dibongkar, Jalur Buka-Tutup Berlaku
-
12 Ton Beras Dibagikan! Bulog Yogyakarta Bergerak Atasi Kerentanan Pangan di Sleman
-
BRI Perkuat Koperasi Desa Merah Putih dengan AgenBRILink dan Pemberdayaan
-
Koperasi Merah Putih: Senjata Rahasia Bantul Bangkitkan Ekonomi Desa? Anggaran Rp1 Miliar Disiapkan
-
Rekomendasi Analis: Koleksi BBRI Didukung Sentimen Koperasi Desa Merah Putih