SuaraJogja.id - Pusat perbelanjaan atau mal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turut merasakan berkah libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025 kali ini. Pasalnya tren kunjungan ke mal ini selama long weekend ini mengalami peningkatan.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBI) DIY, Surya Ananta menuturkan kunjungan selama libur panjang kali ini bahkan bisa mencapai 2-3 kali lipat dari kunjungan pada akhir pekan hari biasa.
Walaupun memang secara rata-rata kenaikan kunjungan itu masih lebih rendah ketika dibandingkan dengan periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 kemarin. Namun secara data tingkat kunjungan periode keduanya tak berbeda jauh.
"Dari minggu lalu itu traffic mulai dari hari sabtu sudah mengalami peningkatan karena di hari selasa cuti bersama, sehingga long weekend. Jadi itu satu rangkaian kebetulan dua momen ya, Isra Mi'raj dan Imlek," kata Ananta saat dihubungi, Rabu (29/1/2025).
"Dua kesempatan ini bergabung menjadi satu dan menyambung sehingga tingkat kunjungan luar biasa, 2-3 kali," imbuhnya.
Ia tak merinci angka kunjungan ke pusat perbelanjaan di DIY mengingat perbedaan kapasitas dan kunjungan masing-masing mal. Namun secara rata-rata keseluruhan, peningkatkan tembus hingga 300 persen.
"Masing-masing mal beda. Jadi 2-3 kali peningkatan. 200-300 persen, peningkatannya dibanding dengan situasi normal ya. Jadi ini kurang lebih mendekati waktu kita akhir tahun nataru kemarin, hampir mendekati. Lebih tinggi yang nataru tapi ini sudah hampir mendekati," ucapnya.
Disampaikan Ananta, daya tarik pusat perbelanjaan saat ini masih berkaitan dengan momen Imlek. Berbagai promosi dan kegiatan Imlek di mal menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
"Jadi beberapa yang terkait dengan katakanlah kuliner atau resto-resto itu sebagian menyelenggarakan menu-menu dan program-program khusus dalam rangka merayakan Imlek," tuturnya.
Baca Juga: Makna di Balik Barang-barang yang Identik dengan Imlek, Dari Lampion hingga Jeruk Mandarin
"Nah ini menjadi daya tarik utama. Sehingga memang umum ya, daya tarik utama sekarang itu kuliner dan berkumpul bersama-sama family dan teman-teman," tambahnya.
Ditambah lagi, kata Ananta, dengan berbagai pertunjukan spesial seperti barongsai dan lainnya. Pasalnya hampir semua mal mengadakan acara tersebut.
Dia bilang pengunjung di mal masih didominasi untuk kegiatan leisure atau entertain. Pengunjung pun berasal dari kalangan keluarga dengan kegiatan prioritas makan dan membawa anak kecil untuk bermain.
"Menurut saya sudah menjadi semacam kayak toursm mal, turis dalam konteks makan dan belanja dalam artian ingin mengalami suatu pengalaman experience yang beda dengan berbelanja pada umumnya atau biasanya karena ditambahkan acara jadi ada program," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
Jokowi Hari Ini Diperiksa di Mapolresta Solo, Tunjukkan Ijazah Asli?
-
Jelang Super League, PSIM Yogyakarta Ziarahi Makam Raja: Semangat Leluhur untuk Laskar Mataram
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
Terkini
-
Bantul Beri Angin Segar: Program Pemberdayaan Masyarakat Padukuhan Siap Tekan Kemiskinan & Stunting
-
7 Pelanggaran Ini Jadi Incaran Polisi di Operasi Patuh Progo 2025! Jangan Sampai Kena
-
Mutasi Pejabat Sleman: Bupati Harda Ancam Rotasi Cepat Jika Kinerja Jeblok
-
Dulu Aman dari Kekeringan, Kini Srandakan Bantul Krisis Air: Apa yang Terjadi dengan Sungai Progo?
-
Rahasia Jogja Kurangi Sampah Hingga 70 Persen: Insentif Penggerobak jadi Kunci