SuaraJogja.id - Tiga nelayan Pantai Drini menerima penghargaan atas aksi heroik mereka dalam menyelamatkan siswa SMPN 7 Mojokerto yang menjadi korban kecelakaan laut. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Polres Gunungkidul dalam sebuah upacara penghargaan karya asih pada Selasa (4/2/2025).
Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini, menyerahkan penghargaan kepada Beni, Rahmat, dan Darman, yang mewakili tim SAR Pantai Drini. Ketiganya dianggap berjasa besar atas tindakan cepat dan sigap mereka saat insiden kecelakaan laut terjadi pada Selasa (28/1/2025). Dalam peristiwa tersebut, para siswa SMPN 7 Mojokerto terseret ombak saat melakukan kegiatan di pantai tersebut.
"Kalau tidak quick respon dari teman-teman nelayan, korban mungkin tidak akan terselamatkan. Ini adalah bukti nyata bahwa kepedulian dan keberanian mereka patut diapresiasi," ujar AKBP Ary Murtini, Selasa.
Kapolres menambahkan bahwa tindakan para nelayan tersebut menjadi contoh semangat gotong royong dan kepedulian tanpa pamrih dalam membantu sesama, tanpa memandang latar belakang atau hubungan keluarga.
Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk lebih peduli dan sigap dalam menghadapi situasi darurat. Selain itu, momen ini juga diharapkan mempererat hubungan antara aparat kepolisian dan masyarakat, terutama dalam upaya menjaga keselamatan di kawasan pesisir.
"Sikap beliau-beliau ini menjadi teladan bagi kami di Polres dan Polri ke depan. Siapapun yang membutuhkan pertolongan harus kita bantu, tanpa memandang siapa mereka. Kami mengapresiasi hal ini," tambahnya.
Upacara penghargaan ini dihadiri oleh perwakilan keluarga korban, anggota tim SAR, serta masyarakat setempat yang turut memberikan apresiasi atas keberanian para nelayan tersebut.
Cerita Nelayan yang Selamatkan Siswa SMPN
Selasa (27/1/2025) menjadi hari yang bakal diingat sepanjang hidup oleh Darman, Beni dan Rahmat. 3 nelayan Pantai Drini inilah yang berjibaku menyelamatkan belasan siswa SMP N 7 Mojokerto yang terseret ombak.
Baca Juga: Tragedi Pantai Drini Picu Aturan Baru, Pengunjung Diwajibkan Pakai Life Jacket di Pantai Selatan
Pagi itu, sekira pukul 06.30 WIB, Pantai Drini tampak tenang seperti biasanya. Darman, nelayan setempat yang sudah bertahun-tahun melaut di perairan tersebut, tengah menikmati rutinitas paginya—menyeduh kopi sambil bercengkerama dengan dua rekannya, Beni dan Rahmat.
Namun, ketenangan itu berubah seketika menjadi kepanikan ketika teriakan minta tolong terdengar dari kejauhan. Sekelompok siswa SMPN 7 Mojokerto terseret ombak dan berjuang untuk tetap bertahan di permukaan air.
Tanpa berpikir panjang, Darman dan kedua temannya langsung berlari menuju perahu mereka. Ketiganya langsung mengarahkan perahu ke tempat belasan siswa itu terlihat terombang-ambing terbawa arus laut.
"Reflek aja, Mas. Kasihan lihat anak-anak itu," ujar Darman dengan suara lirih, mengenang detik-detik menegangkan itu.
Ia mengaku, pengalaman pribadi pernah hampir tenggelam membuatnya paham betul bagaimana rasa takut dan panik saat berada di ambang maut. Sehingga dia langsung menuju ke belasan siswa itu tanpa memperhitungkan keselamatannya karena sama sekali tidak mengenakan pengaman seperti baju pelampung.
Sesampainya di tengah laut, pemandangan memilukan menyambut mereka. Beberapa siswa sudah dalam kondisi lemas, sebagian lainnya bahkan tampak sekarat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Nataru Jadi Target: Pedagang Pasar Godean Nekat Pindah Meski Atap Bocor, Ini Alasannya
-
Sempat Dilema, Pemda DIY Gaspol Rencana PSEL untuk Kelola Sampah 1.000 Ton per Hari
-
Kasus Perusakan Polda DIY: Mahasiswa UNY Ditahan, Restorative Justice Jadi Solusi?
-
Rahasia DANA Kaget di Sini, Klik Linknya, Dapatkan Saldo Gratis Sekarang
-
Nermin Haljeta Menggila, PSIM Hancurkan Dewa United di Kandang Sendiri