"Ndredek [gemeter], lemes lihat mereka. Ada yang sudah nggak bisa respon sama sekali," kenang Darman.
Namun, rasa takut itu tak menghentikan langkahnya. Bersama Rahmat dan Beni, mereka mulai menarik satu per satu siswa yang masih bisa diselamatkan.
Tanpa alat pelampung atau perlengkapan keselamatan memadai, mereka hanya mengandalkan dayung, tali, dan kekuatan tangan. Darman bahkan harus menyuruh siswa yang masih sadar untuk membantu memegang teman-temannya agar tidak terlepas dari genggaman.
"Apa adanya aja, Mas. Pokoknya ada yang bisa mereka pegang, itu yang kami pakai," tambahnya.
Dalam dua kali perjalanan, mereka berhasil menyelamatkan sembilan siswa. Namun, tidak semua berjalan mulus. Salah satu momen paling menyayat hati adalah ketika Darman mencoba menyelamatkan dua siswa yang saling berpelukan.
"Yang satu berhasil saya tarik, tapi yang satunya lepas, Mas. Pakai baju merah, saya lihat dia balik lagi ke tengah, tapi setelah itu… sudah nggak ada," kata Darman, suaranya bergetar menahan emosi.
Proses penyelamatan berlangsung selama kurang lebih 15 menit—waktu yang terasa begitu panjang di tengah kepanikan dan derasnya ombak. Meski berhasil menyelamatkan sembilan nyawa, Darman mengaku masih dihantui rasa penyesalan karena tidak bisa menyelamatkan semuanya.
"Nyesel aja, Mas. Kalau bisa, pengennya semua selamat. Tapi ya… nasib. Yang penting saya sudah coba semaksimal mungkin," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Beberapa malam setelah kejadian, Darman mengaku masih sulit tidur. Bayangan wajah para siswa yang mereka selamatkan dan yang tidak berhasil mereka selamatkan terus menghantuinya. Ia pun menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban yang tidak selamat.
Baca Juga: Tragedi Pantai Drini Picu Aturan Baru, Pengunjung Diwajibkan Pakai Life Jacket di Pantai Selatan
"Terus terang, saya masih trauma. Masih kebayang-bayang. Semoga mereka husnul khotimah. Saya cuma bisa minta doa untuk mereka," ucapnya pelan.
Meski begitu, penghargaan dari Polres Gunungkidul menjadi pengakuan atas keberanian dan ketulusan hati Darman dan kedua rekannya. Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini, menyebut tindakan mereka sebagai teladan bagi masyarakat.
"Sikap beliau-beliau ini menunjukkan semangat tanpa pamrih untuk membantu sesama. Ini jadi pelajaran bagi kita semua," ujar Kapolres.
Kini, kehidupan Darman perlahan kembali normal. Namun, pengalaman menyelamatkan sembilan nyawa di Pantai Drini akan selalu menjadi bagian dari hidupnya. Bagi Darman, itu bukan soal menjadi pahlawan, melainkan tentang kemanusiaan dan keberanian untuk bertindak ketika orang lain membutuhkan.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja
-
Berkah Long Weekend, Wisata Jip Merapi Kembali Melejit Meski Sempat Terimbas Isu Demonstrasi