SuaraJogja.id - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta pada Februari kembali menerima alokasi vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) sebanyak 9.900 dosis, setelah bulan sebelumnya juga menerima ribuan dosis vaksin itu.
"Pada Februari 2025, Bantul kembali menerima alokasi vaksin sebanyak 9.900 dosis. Vaksin ini telah didistribusikan ke 10 pusat kesehatan hewan (puskeswan), masing-masing menerima 990 dosis," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Novriyeni di Bantul, Selasa.
Menurut dia, alokasi vaksin PMK dari Kementerian Pertanian tersebut diharapkan dapat semakin mempercepat capaian vaksinasi PMK di Bantul, agar penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak dapat semakin terkendali, meski saat ini kondisi sudah stabil.
Sebagai langkah percepatan, Pemkab Bantul melaksanakan Gerakan Vaksinasi Serentak pada 11 Februari. Kegiatan melibatkan berbagai pihak, termasuk petugas kabupaten dan provinsi, PDHI Yogyakarta, Fakultas Kedokteran Hewan UGM dan Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates.
Dia mengatakan, percepatan vaksinasi PMK dilakukan di lima puskeswan, yaitu di Dlingo, Imogiri, Pundong, Kasihan, dan Pleret dengan hasil vaksinasi sebanyak 993 ternak, terdiri sebanyak 423 sapi, 175 kambing, dan 395 domba.
"Sebagian besar realisasi vaksinasi pada Februari didominasi oleh ternak kambing dan domba," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, terkait vaksin PMK, pada Desember 2024, Bantul menerima 250 dosis yang diberikan untuk 249 sapi di 10 kecamatan. Kemudian tambahan 25 dosis vaksin diterima awal Januari 2025 dan disuntikkan kepada 25 sapi, sehingga total vaksinasi hingga awal Januari 274 sapi.
Kemudian pada Januari 2025, Kabupaten Bantul kembali mendapat alokasi vaksin lebih besar yakni 3.250 dosis, yang didistribusikan ke 10 puskeswan, dengan masing-masing puskeswan menerima sebanyak 325 dosis.
"Dari alokasi itu, sebanyak 3.503 ternak berhasil divaksinasi, terdiri 2.203 sapi, 251 kambing, 764 domba, dan lima kerbau. Realisasi vaksinasi PMK pada Januari mencapai 94 persen dari target yang ditetapkan," katanya.
Baca Juga: Loyalitas dan Komitmen Jadi 'Syarat' Kepala Daerah Era Prabowo? Ini Kata Bupati Bantul
Berdasarkan data yang dihimpun DKPP Bantul, kasus PMK di Bantul sampai pertengahan Februari telah terjadi di 16 kecamatan, 44 kelurahan, dengan jumlah hewan sakit sejumlah 551 ekor, potong paksa delapan ekor, mati 76 ekor dan sembuh 228 ekor.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Heboh Ulat di MBG Siswa, Pemkab Bantul Akui Tak Bisa Sanksi Langsung Penyedia Makanan
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja