SuaraJogja.id - Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia, menilai kepala daerah pemenang pilgub dan pilbup yang didominasi oleh koalisi KIM Plus tidak menjamin keselarasan kebijakan dan program antara pusat dan daerah.
Hal itu mengingat tak sinkronnya perencanaan pembangunan antara pusat dan daerah selama ini justru berakar pada peraturan perundang-undangan.
"Kalau saya melihat persoalannya itu lebih kepada ketidaksinkronan antara regulasi di pusat dan daerah," kata Alfath, Jumat (21/2/2025).
Menurut Alfath, dominasi KIM Plus sebagai pemenang kontestasi Pilkada 2024 lalu memang sudah didesain sejak awal. Sehingga hal itu bukan sesuatu yang mengejutkan lagi.
"Terutama di wilayah-wilayah kabupaten, tapi apabila di wilayah urban atau perkotaan, masyarakatnya lebih terdidik dan lebih mempunyai kesadaran kritis," ucapnya.
Menyikapi kondisi ini, Alfath mengajak kelompok masyarakat sipil, lembaga swadaya masyarakat, hingga kaum terdidik di dunia perguruan tinggi tetap kritis mengawal pemerintahan. Mengingat para kepala daerah yang baru itu merupakan bagian dari partai pendukung pemerintah.
Masyarakat tetap diminta menjadi pengawas pemerintahan sehingga dapat mengambil untuk sikap kritis. Termasuk terhadap kebijakan yang dianggap berpotensi korup dan penyalahgunaan kekuasaan.
"Kalau ada potensi korup, ada potensi abuse of power harus dikontrol sehingga publik bisa mengakses suara informasi itu dengan baik," tandasnya.
Di sisi lain, harapannya tentu saja dunia kampus dan setiap pemangku kepentingan dapat mengawal jalannya pemerintahan," imbuhnya.
Baca Juga: Aksi 'Indonesia Gelap' Bergulir di Jogja, Mahfud MD: Banyak Program Pemerintah yang Terang
Diketahui sebanyak 481 Kepala daerah telah resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2025) kemarin.
Adapun kepala daerah yang dilantik sekarang ini didominasi oleh pasangan yang diusung oleh gabungan partai-partai Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus, yang merupakan koalisi partai politik pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Berita Terkait
-
Hasto Resmi Ditahan, KPK Didesak Segera Limpahkan Berkas ke Pengadilan dan Tangkap Harun Masiku
-
Prabowo Lantik 961 Kepala Daerah, DPR RI Ingatkan Jaga Integritas, Jangan Korupsi
-
Suarakan Tagar Indonesia Gelap, Ribuan Massa Hitamkan Kawasan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer
-
Dikukuhkan Jadi Guru Besar Bidang Filsafat Pendidikan, Siti Murtiningsih Soroti Pendidikan di Era Kecerdasan Buatan
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
Pilihan
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
-
Cerita Tante Brandon Scheunemann Blusukan ke Pelosok Papua demi Sepak Bola Putri
-
Asal Usul Sound Horeg dan Sosok Pria Berjuluk 'Thomas Alva Edisound' di Baliknya
-
3 Rekomendasi HP Samsung Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu
-
Jokowi Nostalgia di Reuni Fakultas Kehutanan UGM, Kursi VIP Sudah Disiapkan
-
Bupati Sleman Buka Pintu Maguwoharjo untuk PSIM dan PSBS Biak, Satu Syarat Ini Jadi Kunci