SuaraJogja.id - Komunitas Resan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaksanakan aksi tanam pohon di Telaga Jurangjero, Padukuhan Wintaos, Kalurahan Girimulyo dalam rangka melestarikan telaga sebagai sumber air bagi masyarakat di wilayah itu.
Aktivis Komunitas Resan Gunungkidul Edi Padmo di Gunungkidul, Minggu, (23/2) mengatakan Resan Gunungkidul sedang mengembangkan rintisan Wanadesa Girimulyo dan penanaman pohon Mentaos sebagai toponim Padukuhan Wintaos.
"Aksi ini untuk mendukung revitalisasi telaga sebagai sumber mata air bagi masyarakat," kata Edi Padmo.
Ia mengatakan wanadesa adalah sistem kearifan lokal yang menjadi salah satu bentuk budaya tinggalan leluhur. Dalam skala lebih besar, wanadesa biasa disebut sebagai hutan adat atau hutan larangan.
Penamaan ini merujuk pada sebuah lokasi alami yang dikeramatkan dan dijaga kelestariannya oleh warga. Bukan tanpa maksud, budaya leluhur sangat memahami peran dan fungsi pohon/hutan sebagai penyangga utama kehidupan mereka.
Yogyakarta sebagai daerah istimewa juga memperhatikan pentingnya keberadaan wanadesa di setiap kalurahan sebagai salah satu bentuk budaya masyarakat yang harus dilestarikan.
"Hal ini terlihat dari beberapa kali Sri Sultan HB X mengeluarkan Keputusan Gubernur terkait Wanadesa," katanya.
Edi Padmo mengatakan Rintisan Wanadesa Girimulyo akan ditandai dengan penanaman pohon Mentaos sebagai salah satu upaya mengembalikan identitas wilayah berdasar asal usul nama (toponim) Padukuhan Wintaos.
Selain itu juga akan ditanam berbagai jenis pohon native species Gunungkidul (keanekaragaman hayati). Harapannya, wanadesa akan kembali hidup, berfungsi secara ekologi dan menjadi wahana edukasi generasi untuk memahami, mengingat dan melestarikan asal muasal peradaban (purwaduksina).
Baca Juga: Jejak Macan Muncul Lagi di Gunungkidul, Warga Resah, BKSDA Turun Tangan
Adapun keanekaragaman hayati rintisan Wanadesa Girimulyo Telaga Jurangjero, mulai dari Pohon Mentaos, Panggang, Klumpit, Asem Jawa, Keben, Joho/Jaha hingga pohon Duwet/jamblang.
Berita Terkait
-
Liburan Paskah Tak Perlu Mahal, Ini 5 Wisata Magetan di Bawah Rp 30 Ribu
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
6 Rekomendasi Tempat Wisata di Dieng, Nuansa Alam Penuh History
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
Lakukan Penanaman Pohon, Suara.com Luncurkan Suara Hijau dan Green Media Network
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan