"Kami berharap wanadesa ini dapat mengembalikan fungsi telaga seperti sedia kala, yakni mencukupi kebutuhan air bagi masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala DLH Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan DLH melaksanakan revitalisasi telaga supaya dapat menyimpan air, sehingga saat kemarau dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di sekitar telaga.
Ia mengatakan akar permasalahan kondisi telaga-telaga di Gunungkidul sudah banyak yang rusak sehingga fungsinya jauh berkurang karena aktivitas manusia.
Telaga sejak jaman prasejarah sebenarnya sudah ada dan karena aktivitas manusia, sekarang sumber-sumber air itu tidak ada lebih karena aktivitas manusia itu sendiri.
"Ada beberapa faktor kenapa banyak telaga yang fungsinya sudah rusak," kata dia.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
6 Rekomendasi Tempat Wisata di Dieng, Nuansa Alam Penuh History
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
Lakukan Penanaman Pohon, Suara.com Luncurkan Suara Hijau dan Green Media Network
-
Telaga Bleder, Wisata Alam Sederhana Cocok untuk Keluarga di Magelang
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
-
Dedi Mulyadi Tunjuk Bossman Mardigu dan Helmy Yahya jadi Komisaris Bank BJB
-
Jokowi Akhirnya Tunjukkan Ijazah Asli dari SD sampai Lulus UGM
Terkini
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu
-
Pengukuran 14 Rumah di Lempuyangan Batal, Warga Pasang Badan
-
Dari Tenun Tradisional ke Omzet Ratusan Juta: Berikut Kisah Inspiratif Perempuan Tapanuli Utara
-
ABA Dibongkar, Pemkot Jogja Manfaatkan Lahan Tidur untuk Relokasi Pedagang ke Batikan