SuaraJogja.id - Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) mengimbau pemerintah daerah (pemda) agar meningkatkan peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam mengawasi harga bahan pokok selama bulan Ramadan.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan pentingnya langkah ini dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2025 yang digelar bersamaan dengan Sertifikasi Produk Halal di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kemdagri, Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Bima meminta pemda memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok agar masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang stabil.
"Selain itu, kami mendorong gerakan menanam dan meningkatkan frekuensi operasi pasar atau program pangan murah dengan menggandeng berbagai lembaga terkait," ujar Bima dikutip dari Antara, Selasa.
Pemda juga diharapkan menjalin kerja sama dengan daerah yang memiliki produksi surplus guna memenuhi kebutuhan bahan pokok. Selain itu, pemda perlu menambah suplai komoditas yang mulai mengalami kelangkaan di pasaran.
Bima menekankan pentingnya koordinasi pemda dengan Perum Bulog dan pihak terkait untuk memastikan pasokan tetap terjaga.
"Pemda harus memastikan rantai pasok dan distribusi berjalan lancar. Satgas TPID juga perlu mengintensifkan inspeksi guna mencegah praktik penimbunan stok oleh pelaku usaha" tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Bima secara khusus meminta Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan untuk lebih serius dalam mengendalikan inflasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025, inflasi di Papua Pegunungan mencapai 7,99 persen.
Ia menekankan perlunya pengendalian lebih ketat, terutama pada komoditas sayuran seperti sawi hijau dan bayam. Jika distribusi menjadi faktor utama penyebab kenaikan harga, ia mengimbau pemda untuk berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan agar alur logistik berjalan lebih baik.
Baca Juga: Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
Selain itu, pemda juga didorong untuk memantau masa panen padi yang sedang berlangsung di berbagai daerah di Indonesia.
"Kami meminta perhatian penuh dari pemda untuk memastikan serapan gabah petani tetap sesuai harga pembelian pemerintah, yaitu Rp6.500 per kilogram. Ini menjadi prioritas karena saat ini banyak daerah telah memasuki musim panen," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Proyek Tol Jogja-Solo Sentuh Ring Road Kronggahan, Bagaimana Dampaknya ke Lalu Lintas?
-
Bansos Kulon Progo Bocor? Modus Judi Online Terungkap, NIK Penerima Disalahgunakan
-
Dari Irigasi Kumuh ke Jalur Rafting: Gerakan Pemuda Sleman di Selokan Mataram Ini Inspiratif
-
Sultan HB X Tak Mau Komentari Figur Menteri, Tapi Ungkap Satu Harapan Ini untuk Prabowo
-
Sri Mulyani 'Ditendang' Demi Muluskan Ambisi Prabowo? Ekonom UGM Beberkan Strategi di Balik Reshuffle Kabinet