SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melakukan pengawasan dan pemantauan terkait ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG), serta beras bagi masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Hal ini bertujuan untuk tetap memastikan ketersedian komoditas tersebut selama bulan ramadan ini.
Serangkaian pengawasan dan pemantauan yang dilakukan di berbagai sektor itu di antaranya pengawasan dilakukan terhadap Alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya (UTTP) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Lalu pemantauan terhadap Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBE), serta ketersediaan beras di Gudang Bulog.
Sekretaris Daerah Sleman, Susmiarto memastikan ketersediaan LPG di Bumi Sembada masih aman selama ramadan hingga Lebaran nanti. Selain stok, pihaknya turut mengawasi kelancaran distrubusi ke masyarakat.
"Kami memastikan stok LPG cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri," ujar Susmiarto, Kamis (6/3/2025).
Berdasarkan data yang ada, Kabupaten Sleman mendapat alokasi 15.891.667 tabung LPG untuk tahun 2025. Terkhusus untuk bulan Maret 2025 dengan alokasi 1.227.000 tabung guna mendukung kebutuhan masyarakat menghadapi bulan suci.
Selain itu, kata Susmiarto, pemantauan juga mencakup aspek keamanan tabung LPG. Mulai dari pengecekan kualitas hingga proses sortir bagi tabung yang bocor atau kedaluwarsa, sehingga masyarakat mendapatkan LPG yang aman dan berkualitas.
Kemudian untuk sektor BBM, Pemkab Sleman juga melakukan pengawasan terhadap 10 SPBU. Terlebih yang berada di jalur strategis arus mudik, seperti jalur utama Yogyakarta-Magelang, Yogyakarta-Wates, Yogyakarta-Klaten, serta jalur alternatif di wilayah Turi, Pakem, Cangkringan, dan Prambanan.
Pengawasan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan BBM bagi masyarakat serta ketepatan ukuran takaran BBM yang dijual di SPBU.
Baca Juga: Tujuh OPD Pemkab Sleman Kosong, Tunggu Lampu Hijau Kemendagri untuk Lelang Jabatan
"Kami ingin memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa kualitas dan kuantitas BBM yang mereka beli sudah sesuai standar. Oleh karena itu, pengawasan ini akan terus kami lakukan demi melindungi hak konsumen," tambahnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Marc Klok Waspadai PSS yang Pincang Tanpa Riko Simanjuntak: Ada yang Lebih Gacor
-
Persib vs PSS Sleman, Bojan Hodak Waspadai Semangat Nekat tim Zona Degradasi
-
Pria di Cilandak Apes usai Nekat Oplos Gas LPG 3 Kg, BS Masih Bisa Berlari saat Tubuhnya Terbakar
-
Bojan Hodak Merendah Jelang Lawan PSS Sleman
-
Pramono Kasih Potongan Pajak BBM, untuk Kendaraan Pribadi Jadi 5 Persen
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
-
Le Minerale Terafiliasi Israel?
Terkini
-
Rumah dan Bengkel di Pakem Sleman Terbakar, Api Diduga Bermula dari Ledakan Aki
-
Juru Kunci Liga 1: PSS Sleman Terancam Degradasi? Janji Manis Manajemen Bikin Penasaran
-
Akhirnya Punya Rumah Sendiri, DPRD DIY Bangun Gedung Baru Rp293 M usai Puluhan Tahun Numpang
-
Paus Fransiskus Wafat: Pembela Palestina dan Jembatan Perdamaian Muslim-Katolik Dikenang
-
Bakso Kotak, Kuah Inovatif: Eksperimen Rasa Magister UGM ke Gerobak yang Inspiratif