SuaraJogja.id - Dokter spesialis kandungan dari RSUD Cilincing Jakarta Utara dr. Andrew Putranagara Sp.OG mengatakan ada beberapa faktor risiko yang perlu diperhatikan pada ibu hamil yang ingin ikut menjalankan puasa Ramadan agar aman dan tidak membahayakan ibu dan janin.
Salah satunya adalah jika ibu hamil memiliki penyakit kencing manis atau diabetes yang sudah dalam pengobatan oleh dokter dan harus dikontrol secara ketat. Jika ada kondisi ini, Andrew menyarankan untuk tidak berpuasa.
"Pada pasien ibu hamil dengan diabetes melitus, perlu dikonsultasikan terkait dosis insulinnya, karena saat berpuasa gula darah bisa sangat turun yang bisa membahayakan pasien," kata Andrew dikutip dari ANTARA, Kamis (6/3/2025).
Ia juga menambahkan faktor risiko lainnya adalah jika ada kondisi-kondisi seperti lambung atau kondisi pencernaan yang harus dinilai langsung oleh dokter spesialis terkait karena akan berhubungan dengan diet dan berapa lama toleransi boleh berpuasa.
Ia juga mengingatkan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum ibu hamil memutuskan untuk jalani puasa Ramadan agar segala faktor risiko bisa terpantau dan bisa menjalani puasa dengan aman.
“Jadi sepanjang, tidak ada faktor risiko, sepanjang ibunya tidak ada tanda-tanda dehidrasi juga misalnya, sepanjang bayinya juga bertumbuh dengan baik, itu sih aman-aman aja,” katanya.
Andrew mengatakan ada beberapa tanda peringatan pada ibu hamil yang disarankan untuk tidak melanjutkan puasanya yaitu jika sudah dehidrasi dengan tanda air seni berkurang, warna air seni pekat atau gelap, lemas terus-menerus, pusing dan mual.
Tidak hanya pada ibu hamil, pada ibu menyusui yang berpuasa sudah mendapati tanda ASI yang berkurang dan bayi menjadi jarang buang air kecil juga merupakan tanda penting untuk menghentikan berpuasa.
Ia menyarankan agar ibu hamil yang berpuasa tidak mengalami sembelit adalah dengan mencukupkan hidrasi dengan minum air putih minimal 2-3 liter per hari, ditambahkan dengan buah-buahan dan sayur.
Baca Juga: Bubur Kacang Hijau hingga Susu, Intip Menu Makan Bergizi Gratis untuk Siswa Gunungkidul saat Ramadan
“Istirahat yang cukup, sampai 8 jam per hari, itu juga penting untuk ibu hamil, dan juga ibu menyusui karena berpengaruh juga terhadap produksi ASI, dan juga mungkin bisa membatasi dari kegiatan fisik yang berlebihan, misalnya olahraga yang terlalu berat,” kata Andrew.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali