SuaraJogja.id - Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya membahas potensi penguatan kolaborasi sektor kuliner dengan HIPMI Culinary Indonesia (HCI) untuk mengembangkan ekspor produk halal Indonesia ke global.
"Kolaborasi antara Kementerian Ekonomi Kreatif dan HIPMI sangat penting untuk meningkatkan ekspor produk halal Indonesia ke pasar global dan mendorong perekonomian nasional," kata Riefky dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
HIPMI Culinary Indonesia merupakan badan otonomi di bawah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang berfokus pada pengembangan industri kuliner yang saat ini anggotanya mencakup 843 jenama lokal.
HCI bertujuan untuk memulai diskusi, menginspirasi kolaborasi, dan menyediakan platform bagi pemangku kepentingan dalam industri kuliner untuk menjajaki pendekatan inovatif dalam mempromosikan kuliner Indonesia di kancah global.
Riefky menilai hal yang dilakukan HIPMI sejalan dengan target kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB sebesar 8,37 persen pada 2029, dengan pertumbuhan ekspor sebesar 5,96 persen.
Dia juga mengatakan peran pemerintah memiliki dampak signifikan dalam mempromosikan produk halal Indonesia ke kancah internasional sehingga dapat meningkatkan perekonomian nasional.
Kolaborasi ini dapat dimanfaatkan lewat penguatan usaha kecil dan menengah (UKM), yang dapat membantu memperluas jenama Indonesia ke tingkat global.
Sementara itu, Ketua HCI Cikhita Sebayang menilai audiensi dengan Kemenekraf sebagai kesempatan bagi pengusaha makanan dan minuman (F&B) Indonesia untuk berkembang dari skala kecil ke skala besar dan sukses di pasar internasional.
"Ini kesempatan bagi pengusaha F&B Indonesia untuk berkembang dan sukses di pasar internasional," kata Cikhita.
Ia juga menekankan bahwa kolaborasi dengan Kemenekraf sangat penting untuk meningkatkan kemajuan ekonomi kreatif Indonesia.
Chikita berharap program yang dibawa dapat segera direalisasikan dan mencari Intellectual Property (IP) lokal yang sudah terkenal di Indonesia untuk dibawa ke tingkat global sehingga dapat meningkatkan daya saing kuliner halal Indonesia di kancah internasional.
"Kolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif penting untuk meningkatkan ekonomi kreatif Indonesia dan daya saing kuliner halal di kancah internasional," ujar Cikhita.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
-
4 Rekomendasi HP Murah Vivo Memori Besar, Harga Terjangkau Sudah Spek Dewa
-
GIIAS 2025 Ramai Pengunjung, Tapi Bosnya Khawatir Ada "Rojali" dan "Rohana"
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Xiaomi dengan Chipset Gahar dan Memori Besar
Terkini
-
PSIM Yogyakarta Resmi Perkenalkan Skuad Super League, Usung Semangat 'Sak Sukmamu Sak Jiwamu'
-
Titah Raja Turun: 400 Makam di Tanah Sultan Ground Dibongkar Demi Tol Jogja-Solo
-
Keluarga Arya Daru Akui Pertimbangkan Opsi Cari Kuasa Hukum
-
Soal Temuan Obat di Tubuh Diplomat Arya Daru, Keluarga Ungkap Hal Ini
-
Keluarga Besar Arya Daru: Kami Percaya Kebenaran akan Terungkap!