SuaraJogja.id - Sejumlah pedagang di Pasar tradisional di Gunungkidul mengakui jika minyak goreng merek MinyaKita kalah laku dengan minyak goreng yang kemasannya mirip, MiKita. Meski dengan kemasan tak sampai 1 liter namun MiKita kini banyak diminati.
Salah seorang pedagang di pasar Argosari Wonosari Gunungkidul, Deniastuti mengatakan kasus pengurangan takaran oleh distributor MinyaKita sebenarnya tidak terlalu mempengaruhi penjualan komoditas ini.
Karena sudah sejak lama konsumen memilih minyak goreng yang harganya lebih murah meski kemasannya lebih sedikit.
"Di sini to ada MinyaKita kemasan bantal 1 literan terus ada MiKita kemasan 800 ml yang mirip banget dengan MinyaKita dalam botol. Yang laku itu MiKita, konsumen memilih MiKita yang lebih murah," ujar dia dikutip Rabu (12/3/2025).
Baca Juga: Bukan MinyaKita, Polisi Selidiki Minyak Goreng 'Mikita' yang Tak Sesuai Takaran di Jogja
Denis mengatakan MiKita dijual dalam bentuk kemasan botol 800 ml dijual Rp15.000. Di satu sisi MinyaKita kemasan bantal 1 liter dijual dengan harga Rp16.000. Warga yang kurang pengetahuan lebih memilih Mikita meski ukurannya lebih kecil.
Sementara untuk pembeli yang lebih banyak pengetahuannya memilih minyak goreng kemasan lain yang lebih bagus dibanding MinyaKita. Masyarakat lebih memilih membeli minyak goreng Fortune yang harganya hanya Rp17.000 per liternya.
"Ya migor MinyaKita itu kurang laku di sini. Walaupun kemasan MiKita kayak dibodohi. Tapi malah laku," tambahnya.
Dari pantauan, hampir semua pedagang sembako di pasar Argosari menjual MiKita yang kemasan sangat mirip dengan MinyaKita.
Warna dan jenis huruf label MiKita sangat mirip dengan Minyak Kita membuat sekilas memang MinyaKita.
Baca Juga: Pakar UGM Soroti Praktik Culas Ubah Takaran MinyaKita, Kontrol Lemah hingga Keberadaan Mafia
"Wo bedo to. Tak kira itu MinyaKita je," tutur salah seorang pembeli, Harmini.
Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengakui sempat menemukan kemasan MinyaKita yang takarannya kurang dari label yang disematkan.
Di mana untuk kemasan botol 1 liter isinya ternyata kurang 200 ml, namun untuk kemasan bantal ukurannya sesuai label 1 liter.
"Kita kemarin lakukan tera. Ya jumlahnya sedikit sih. Wong MinyaKita yang beredar di sini tidak banyak," tambahnya.
Kelik mengatakan, untuk pengawasan minyak goreng merek MinyaKita, satu-satunya upaya adalah dengan melakukan tera. Ke depan, selain aksi tera akan dilakukan di pasar-pasar yang lain selain Argosari.
Sebelumnya diketahui bahwa peredaran MinyaKita oleh tiga produsen besar yang ada di Indonesia terciduk melakukan kecurangan.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
Terkini
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
-
Motif Penumpang Begal Driver Ojol di Kalasan, Terlilit Utang Pinjol
-
Kiprah Sultan HB II di Jogja, Seminar Nasional Bakal Ungkap Perlawanan dan Pemikirannya
-
Ciamiknya Pakaian Bekas Disulap Jadi Berkelas di Ibis Styles Yogyakarta
-
Masa Depan Transportasi Pelajar Bantul: 3 Bus Sekolah Baru Segera Hadir, Apa Dampaknya?