"Enggak [berdebu], mungkin karena semalem abis ujan kali yak, mungkin jadi lebih, kondusif jalannya," imbuhnya.
Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY, AKBP Widya Mustikaningrum tak menampik ruas Prambanan-Tamanmartani ini memangkas waktu yang cukup banyak ketimbang melalui ruas Klaten-Prambanan dan keluar di Jalan Jogja-Solo.
"Dari Prambanan sampai ke Tamanmartani, kalau tidak salah, waktu itu normal ya, kalau nggak seperti ini [agak padat], 10-15 menit. Jadi amat-sangat memangkas perjalanan di jalan non tol Jogja-Solo. Ada trafiknya, simpang APILL-nya banyak, simpang bersinyalnya banyak" ungkap Widya.
Selain itu, ketika keluar exit tol Tamanmartani pemudik sudah bisa langsung memilih sejumlah jalur alternatif. Sehingga hal itu mengurangi kepadatan di ruas Jalan Jogja-Solo.
Kendati demikain, pihaknya mengimbau pemudik untuk tetap mematuhi batas maksimal kecepatan 40 km per jam saat melintas di ruas tol Prambanan-Tamanmartani.
Selain itu para pengendara diminta untuk mengurangi kecepatan menjadi 20 km per jam saat hendak keluar di exit tol Tamanmartani.
"Sekitar 100 meter sebelum exit itu sudah ada imbuan bahwa kecepatan 20 per jam tapi paling tidak, mulai jadi satu lanjur itu sudah harus mengurangi kecepatan," pungkasnya.
Sebelumnya, berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di kawasan exit tol Tamanmartani, terlihat antrean panjang menuju pintu keluar Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani itu. Kendaraan tidak berhenti total melainkan mengurangi kecepatan.
Mengingat ruas jalan yang hanya menggunakan satu jalur saja. Selain itu ada pengaturan ketika kendaraan keluar memasuki jalan arteri. Kendaraan yang melintas pun didominasi plat nomor B.
Baca Juga: Wapres Gibran Bakal Hadiri Tawur Agung di Prambanan, Umat Hindu Ingatkan tentang Mabuk Kekuasaan
Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY, AKBP Widya Mustikaningrum mengatakan hingga pukul 13.00 WIB tadi kendaraan yang keluar dari exit tol Tamanmartani sudah di atas 500 kendaraan per jam.
Berita Terkait
-
One Way Diperpanjang, Pemudik Padati Exit Tol Tamanmartani Capai Rata-rata 500 Kendaraan per Jam
-
Arus Mudik Masuk ke DIY Meningkat: Exit Tol Tamanmartani dan Pintu Masuk Tempel Jadi Favorit
-
Ingin Wisata ke Gunung Merapi saat Libur Lebaran, Simak Aktivitas Terkini Sepekan Terakhir
-
H-3 Lebaran Jogja masih Lengang, Pemkot Tetap Siaga Sambut Pemudik
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Risih Gembar-gembor 2 Periode, Prabowo Ingin Beri Kesan Tak Ambisius Kekuasaan
-
Waduh! Menkes Budi Sebut Orang Bergaji Rp5 Juta Enggak Sehat dan Enggak Pintar
-
10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
Terkini
-
Dulu Didoktrin JAD, Kini Jualan Ayam Bakar di Sleman: Kisah Inspiratif Mantan Teroris Tobat
-
Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi
-
Segera Klaim! Ada 3 Link Saldo DANA Kaget, Bisa Buat Traktir Ngopi dan Nongkrong Bareng Teman
-
Banyak yang Salah Kaprah, UGM Pastikan Kasmudjo Dosen Pembimbing Akadamik Jokowi
-
Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan