SuaraJogja.id - Pemudik mulai memasuki Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada H-2 Lebaran 2025. Dibukanya exit tol Tamanmartani secara fungsional kali ini menjadi primadona baru jalur mudik bagi para pemudik.
Pemudik asal Bekasi, Nur Wahyudi (25) menjadi salah satu keluarga yang menikmati perjalanan melewati jalan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani fungsional tersebut.
Menurutnya, jalan baru tersebut sangat memudahkan perjalanan. Terutama karena sukses memangkas waktu sehingga lebih cepat dibandingkan dengan jalur lama tanpa tol fungsional ini.
"Lebih bagus sih maksudnya jadi kayak ada perjalanan lebih mempercepat juga, apa, ya jalannya enak, indah pemandangannya dan cuman ya karena masih baru mungkin ya," ujar Wahyudi saat ditemui di kawasan exit tol Tamanmartani, Sabtu (29/3/2025).
Dalam perjalanannya, Wahyudi menyebutkan bahwa ia menghabiskan waktu sekitar 30 menit dari Sragen menuju Yogyakarta menggunakan jalan tol ruas Prambanan-Tamanmartani. Ia merasa perjalanan dari Bekasi ke Sragen dan dilanjutkan ke Yogyakarta jauh lebih cepat berkat adanya jalur baru ini.
"Sekitar 30 menit sih dari Sragen [sampai keluar exit tol Tamanmartani]," tambahnya.
Wahyudi merasakan perbedaan yang cukup signifikan dalam kecepatan perjalanan, yang membuatnya lebih efisien dalam waktu tempuh.
Selain itu dari sisi pemandangan sepanjang perjalanan menuju exit tol Tamanmartani juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Wahyudi dan keluarga. Terlebih ada keindahan alam Gunung Merapi yang terlihat jika cuaca sedang cerah.
"Indah sih bagus, dari jalan tol menuju ke sini si indah perjalannya, maksudnya ditemenin indahnya Gunung Merapi," ungkapnya dengan antusias.
Wahyudi mengakui bahwa pemandangan alam yang ditemui selama perjalanan menambah kenyamanan dan kesan positif. Dia merasa bersyukur karena kondisi jalan cukup bersih.
"Enggak [berdebu], mungkin karena semalem abis ujan kali yak, mungkin jadi lebih, kondusif jalannya," imbuhnya.
Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY, AKBP Widya Mustikaningrum tak menampik ruas Prambanan-Tamanmartani ini memangkas waktu yang cukup banyak ketimbang melalui ruas Klaten-Prambanan dan keluar di Jalan Jogja-Solo.
"Dari Prambanan sampai ke Tamanmartani, kalau tidak salah, waktu itu normal ya, kalau nggak seperti ini [agak padat], 10-15 menit. Jadi amat-sangat memangkas perjalanan di jalan non tol Jogja-Solo. Ada trafiknya, simpang APILL-nya banyak, simpang bersinyalnya banyak" ungkap Widya.
Selain itu, ketika keluar exit tol Tamanmartani pemudik sudah bisa langsung memilih sejumlah jalur alternatif. Sehingga hal itu mengurangi kepadatan di ruas Jalan Jogja-Solo.
Kendati demikain, pihaknya mengimbau pemudik untuk tetap mematuhi batas maksimal kecepatan 40 km per jam saat melintas di ruas tol Prambanan-Tamanmartani.
Selain itu para pengendara diminta untuk mengurangi kecepatan menjadi 20 km per jam saat hendak keluar di exit tol Tamanmartani.
"Sekitar 100 meter sebelum exit itu sudah ada imbuan bahwa kecepatan 20 per jam tapi paling tidak, mulai jadi satu lanjur itu sudah harus mengurangi kecepatan," pungkasnya.
Sebelumnya, berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di kawasan exit tol Tamanmartani, terlihat antrean panjang menuju pintu keluar Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani itu. Kendaraan tidak berhenti total melainkan mengurangi kecepatan.
Mengingat ruas jalan yang hanya menggunakan satu jalur saja. Selain itu ada pengaturan ketika kendaraan keluar memasuki jalan arteri. Kendaraan yang melintas pun didominasi plat nomor B.
Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY, AKBP Widya Mustikaningrum mengatakan hingga pukul 13.00 WIB tadi kendaraan yang keluar dari exit tol Tamanmartani sudah di atas 500 kendaraan per jam.
"Bahkan sekarang sudah mendekati di 700 per jam. Jadi dari pagi tadi start-nya sudah di angka 300 [kendaraan per jam]. Startnya dari pukul 07.00 WIB. Pukul 07.00 start sudah 300an langsung per jam yang keluar melalui exit Tamanmartani," ungkap Widya saat ditemui di exit tol Tamanmartani, Sabtu (29/3/2025).
Disampaikan Widya, jumlah itu masih bisa berpotensi bertambah hingga beberapa jam ke depan. Dia bilang rata-rata per jam selalu naik dibandingkan saat hari kemarin.
"Kalau diambil rata-rata memang naik, tetap naik per jamnya. Rata-rata itu di belasan persen, 10-14 persen," ujarnya.
Peningkatan itu, kata Widya, tidak lepas dari skema one way atau satu arah yang diperpanjang dari Km 70 Tol Jakarta-Cikampek hingga Km 459 Salatiga.
"Betul, itu pengaruh sekali. Jadi one way dari arah barat, sehingga sampai ke situ lebih cepat. Sehingga tadi yang biasanya menyentuhnya 500 itu masih agak siang. Tadi pukul 10 sudah menyentuhnya 500 [kendaraan per jam]," tuturnya.
Diperkirakan Widya, ekor antrean yang menuju exit tol Tamanmartani sepanjang 1 km. Kendati demikian kepadatan itu masih dalam kategori normal.
"Memang karena dari 2 lajur menjadi 1 lajur menjelang exit. Itu memang menyebabkan perlambatan. Namun itu semua untuk keselamatan. Secara umum bisa kami katakan lancar, paling menunggu sebentar," tandasnya.
Berita Terkait
-
One Way Diperpanjang, Pemudik Padati Exit Tol Tamanmartani Capai Rata-rata 500 Kendaraan per Jam
-
Arus Mudik Masuk ke DIY Meningkat: Exit Tol Tamanmartani dan Pintu Masuk Tempel Jadi Favorit
-
Ingin Wisata ke Gunung Merapi saat Libur Lebaran, Simak Aktivitas Terkini Sepekan Terakhir
-
H-3 Lebaran Jogja masih Lengang, Pemkot Tetap Siaga Sambut Pemudik
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
Terkini
-
Sultan Legawa Danais Dipangkas, DPRD DIY Meradang! Apa yang Terjadi?
-
Guru Jadi Garda Depan! Strategi Kemenko Polkam Internalisasi Pancasila di Dunia Pendidikan
-
Korban Tewas Ditabrak Trans Jogja, Polisi: Belum Bisa Simpulkan Siapa yang Lalai
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG