SuaraJogja.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan Refleksi Idul Fitri yang jatuh pada Senin (31/3/2025).
Momen Idul Fitri diharapkan jadi wahana introspeksi diri baik sebagai warga-bangsa, umat, maupun tokoh bangsa.
Dengan kesalehannya, setiap para pemimpin bangsa, pemimpin umat selalu berbuat yang benar, berbuat yang baik, berbuat yang pantas atau patut dan segala hal yang baik dalam kehidupan. Sebaliknya para elite mesti menjauhi hal yang salah, buruk dan tidak pantas.
"Maka, dengan kesalehan, lebih-lebih menjadi pemimpin bangsa, pemimpin umat akan senantiasa menebar segala hal yang positif di dalam kehidupan. Mampu mensejahterakan rakyat, memajukan rakyat, mencerdaskan rakyat dengan penuh pertanggungjawaban," papar Haedar di Yogyakarta, dikutip Senin (31/3/2025).
Haedar menyebutkan, kesalehan perlu dimiliki para elite karena disitulah letak manusia sebagai khalifah di muka bumi, yakni memiliki tanggung jawab mewakili Tuhan untuk memakmurkan kehidupan.
Maka dengan kesalehan dan jiwa kekhalifahan, setiap muslim dimanapun dan diberi tanggung jawab apapun senantiasa membawa kemaslahatan dan tidak menimbulkan kemudaratan.
Sebab korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, perusakan sumber daya alam, konflik dan segala hal yang buruk dalam kehidupan bermula dari hawa nafsu yang tidak dikendalikan oleh agama yang hanif.
Selain itu minimnya kesadaran manusia sebagai abdullah dan khalifatullah.
"Maka, ketika warga dan para pemimpin bangsa punya jiwa sebagai abdullah dan khalifatulfil ard, maka tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara akan senantiasa baik.
Akan senantiasa menciptakan kemajuan kesejahteraan, kemakmuran, keadilan, dan segala hal yang positif di dalam kehidupan berbangsa dan negara," tandasnya.
Haedar juga mengingatkan agar dasar negara dan konstitusi juga ditegakkan dengan baik sebab punya jiwa abdullah dan khalifatul fil ardh di dalamnya. Sebaliknya, kalau jiwa kekhalifahan luruh, luntur, dan erosi dari kehidupan, jiwa, dan alam pikiran kita, maka umat dan pemimpinannya akan bermasalah.
Idul Fitri pun diharapkan jadi tonggak dan jalan baru untuk memulai menampilkan dan memerankan diri secara hakiki sebagai insan-insan bertakwa. Para elite diminta jadi khalifah di muka bumi yang senantiasa menebar kebaikan, kebenaran, keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, kedamaian dan hal-hal yang membawa kemaslahatan sehingga kehidupan akan menjadi lebih baik.
Semua pihak juga diharapkan senantiasa membersamai hidup bangsa Indonesia baik dalam jiwa, alam pikiran, sikap dan tindakan.
Sehingga, baik sebagai warga, umat, maupun tokoh umat/bangsa, akan senantiasa menebar ketakwaan itu menjadi rahmat bagi semesta alam.
Diyakini dari kesalehan itulah kemudian tercipta hidup yang damai, bersatu, harmonis, toleran terhadap perbedaan. Berkat kesalehan itu pula hidup menjadi bijaksana, bahkan lebih dari itu, ialah keberadaban.
"Hidup beradab yang akan membawa pada peradaban tinggi," imbuhnya.
Pada perayaan salat Idul Fitri, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut telah menggelar 1.414 titik shalat Idul Fitri 1446 H/2025 M pada Senin. Jumlah ini tersebar di lima kabupaten/kota di DIY.
"Jumlah shalat id Muhammadiyah tahun ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang berkisar di angka 800 hingga 900 titik," papar Ketua PWM DIY, Muhammad Ikhwan Ahada dikutip
Menurut Ikhwan, sebaran lokasi shalat Idul Fitri meliputi Kabupaten Bantul sebanyak 287 lokasi, Gunungkidul 377 lokasi dan Kulon Progo 211 lokasi. Sedangkan di Sleman tercatat ada di 314 lokasi dan Kota Yogyakarta 225 lokasi.
Beberapa titik strategis di Kota Yogyakarta yang menjadi pusat pelaksanaan shalat Idulfitri di antaranya Kagungan Dalem Alun-Alun Kidul, Pelataran Masjid Gede Kauman, Halaman Parkir Taman Budaya Yogyakarta, Halaman SMA 10 Yogyakarta.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Muhammadiyah DIY Siapkan 1414 Titik Shalat Idul Fitri 2025 Antisipasi Hujan Hingga Aturan Ketat Takbir Keliling
-
Lebih Aman, Polres Kulon Progo Sediakan Penitipan Kendaraan Gratis untuk Mudik Lebaran 2025
-
Muhammadiyah Kaya Raya, Haedar Nashir Ungkap Rahasia Pemanfaatan Aset: Bukan Soal Angka, Tapi...
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk