SuaraJogja.id - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menggelar 1.414 titik shalat Idul Fitri 1446 H/2025 M pada Senin (31/3/2025) besok. Jumlah ini tersebar di lima kabupaten/kota di DIY.
"Jumlah shalat id Muhammadiyah tahun ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang berkisar di angka 800 hingga 900 titik," papar Ketua PWM DIY, Muhammad Ikhwan Ahada dikutip Minggu (30/3/2025).
Menurut Ikhwan, sebaran lokasi shalat Idul Fitri meliputi Kabupaten Bantul sebanyak 287 lokasi, Gunungkidul 377 lokasi dan Kulon Progo 211 lokasi. Sedangkan di Sleman tercatat ada di 314 lokasi dan Kota Yogyakarta 225 lokasi.
Beberapa titik strategis di Kota Yogyakarta yang menjadi pusat pelaksanaan shalat Idulfitri di antaranya Kagungan Dalem Alun-Alun Kidul, Pelataran Masjid Gede Kauman, Halaman Parkir Taman Budaya Yogyakarta, Halaman SMA 10 Yogyakarta.
Selain itu Halaman Ndalem Yudhaningrat, Masjid Kagungan Dalem Rotowijayan dan Taman Kadipaten Kulon Kraton.
Untuk mengantisipasi curah hujan yang tinggi, PWM juga meminta kabupaten/kota menyiagakan masjid-masjid terdekat untuk mengadakan shalat secara indoor.
PWM juga menggandakan teks khutbah untuk masjid-masjid terdekat sebagai alternatif shalat id. Sehingga jika hujan turun, jamaah tetap bisa mengikuti khutbah di masjid terdekat alih-alih lapangan yang digunakan.
"Jika di lapangan cukup dengan satu khatib dan satu imam, maka jika harus dipindahkan ke beberapa masjid [karena hujan], tentu diperlukan lebih banyak khatib dan imam. Kami telah berkoordinasi agar dalam situasi tersebut, teks khutbah tetap digunakan sehingga khutbah tetap tersampaikan dengan baik," jelasnya.
Sementara terkait takbir keliling, Wakil Ketua PWM DIY, Iwan Setiawan menyatakan akan dilakukan pengawasan dan aturan ketat.
Baca Juga: Lebaran Kelabu di Yogyakarta, Kebijakan Anggaran Pemerintah Bikin Daya Beli Masyarakat Anjlok
Hal ini dilalukan mengingat pada Lebaran 2024 lalu terjadi kerusuhan saat pawai takbir di Yogyakarta yang mengakibatkan empat orang mengalami luka-luka.
PWM DIY juga memberikan panduan tegas mengenai pelaksanaan takbir keliling.
Batas waktu pelaksanaan takbir keliling diatur ketat, yakni harus selesai sebelum pukul 00.00 WIB. Hal ini penting untuk menjaga ketertiban dan mematuhi aturan.
"Ketika melaksanakan syiar takbir keliling, harus menjaga ketertiban selama pelaksanaan. Meskipun takbir keliling ini biasanya memenuhi jalan raya, tetap harus memberikan jalan bagi pengguna jalan lain, terutama bagi mereka yang dalam kondisi darurat," tandasnya.
Selain itu walaupun takbir keliling boleh disemarakkan dengan maskot, kostum, atau musik pengiring, suara takbir tetap menjadi elemen utama yang diutamakan.
Karenanya dalam pelaksanaan lomba takbir keliling nanti, para peserta diminta lebih mengutamakan, nilai tertinggi pada kualitas takbir, baik dari segi kefasihan lafal maupun kemerduan suara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim