Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 05 April 2025 | 14:38 WIB
Jip merapi yang membawa wisatawan (Instagram/@wisata_lavatour_merapi)

SuaraJogja.id - Wisata minat khusus lava tur jip Merapi masih menjadi pilihan masyarakat untuk menghabiskan waktu libur Lebaran 2025. Setidaknya sekitar 13 ribu lebih pengunjung yang datang menikmati pesona lereng Gunung Merapi menggunakan jasa jip wisata di Kaliurang dan sekitarnya.

Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM), Dardiri, mengatakan tren meningkat kunjungan wisatawan itu mulai dirasakan sejak H+3 Lebaran. Kemudian memasuki akhir pekan ini, jumlahnya kian naik.

"Untuk hari pertama dan kedua (setelah Lebaran) itu memang agak landai, tapi H+3,4,5 ini sudah peningkatan yang luar biasa. Kebanyakan ya karena ini momen lebaran ya itu dari berbagai daerah," kata Dardiri, Sabtu (5/4/2025).

"Rata-rata 4 (kali trip sehari). Kita katakan 1200 jip yang jalan dikali 4 itu sudah 4800 kalau kali 3 itu sudah ketemu hampir 13 ribu pengunjung minat khusus," imbuhnya.

Baca Juga: Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan

Disampaikan Dardiri, angka kunjungan wisatawan itu masih cukup stabil jika dibandingkan dengan periode libur Lebaran 2024 lalu. Namun memang terbilang menurun ketika dibandingkan dengan kunjungan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kemarin.

Pada masa libur Natal dan Tahun Baru kemarin, Dardiri bilang, kunjungan wisatawan mencapai rata-rata hampir 20 ribu orang per hari. Terlebih dengan waktu libur yang juga hampir sama panjangnya dengan Lebaran.

"Lebaran sebelumnya, kalau lebaran ini juga masih stabil dari yang kemarin. Natal dan Tahun Baru kemarin kira bisa dibilang rata-rata 18-20 ribu per hari itu sampai lama juga," ucapnya.

Kendati belum kembali menyentuh angka libur Nataru kemarin, dia berharap kunjungan pada masa libur Lebaran dan pascalebaran ini bisa terus stabil. Dardiri memprediksi kunjungan jip wisata lereng Merapi masih akan menerima banyak wisatawan hingga satu pekan ke depan.

"Paling prediksi saya sampai minggu, sekitar tanggal 10-11 (April) itu yang lokal, Jateng, DIY. Cuma ya ini mudah-mudahan sesuai harapan saya jangan terlalu sepi, stabil," ungkapnya.

Baca Juga: Libur Lebaran Tetap di Jogja? Ini Strategi Dinas Pariwisata Agar Wisatawan Betah

Pihaknya memastikan tidak menaikkan tarif pada libur Lebaran kalli ini. Hal ini diharapkan dapat terus menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung.

"Enggak ada kenaikan, seperti biasa. Mengingat perekonomian belum stabil, kita enggak naikkan seperti hari biasa. Dari Rp400 ribu hingga Rp800 ribu," tuturnya.

Ketar-ketir Ekonomi Lesu dan Larangan Studi Tur

Di sisi lain, Dardiri tak menampik cukup khatawir dengan kunjungan wisata ke lereng Merapi dalam beberapa bulan ke depan. Mengingat ada sejumlah faktor yang dapat menjadi penyebab.

Mulai dari lesunya ekonomi masyarakat dalam beberapa waktu terakhir hingga sejumlah daerah yang melakukan pelarangan studi tur ke luar wilayah. Hal itu, diakui Dardiri sudah berimbas kepada beberapa rekanan usaha di sekitarnya.

"Mungkin setelah lebaran ini kita prihatin karena sesuai anjuran dari gubernur Jawa Barat kan studi tour ditiadakan. Kedua ekonomi yang saat ini labil ya, mungkin dari pemerintah yang baru lagi adaptasi," ungkapnya.

Apalagi menurutnya wisata jip ini sudah menjadi mata pencaharian bagi masyarakat di sana. Belasan ribu orang, kata Dardiri, hidup dari hasil wisata minat khusus tersebut.

Hal tersebut tentu akan menyebabkan efek domino yang tak baik jika dibiarkan terus menerus. Tidak hanya bagi masyarakat yang berprofesi sebagai driver jip melainkan juga warga sekitar yakni UMKM.

"Ya karena ini menjadi hajat orang banyak dan jip ini menghidupi kurang lebih 12 ribu orang," tandasnya.

Load More