Hal ini penting mengingat, banyak lalulintas ternak yang dilakukan di jalan-jalan kecil yang tidak bisa terawasi petugas.
"Jadi [lalulintas ternak] tidak hanya lewat jalan besar. Kalau lewat jalan besar bisa diawasi CCTV, kalau jalan kecil-kecil itu sulit diawasi. Karenanya di pasar, dinas terkait terjun ke lapangan untuk deteksi dini apakah sapi sehat atau tidak," ujarnya.
Beny juga kembali mengingatkan agar tradisi brandu atau mengonsumsi daging ternak yang sudah mati tidak lagi dilakukan. Hal itu sangat berbahaya karena bisa menularkan antraks dari ternak ke manusia.
Alih-alih dikonsumsi, hewan yang mati mendadak harus dikuburkan. Bahkan penguburannya pun harus dilakukan dengan alat-alat tertentu.
Baca Juga: Pengawasan Jebol hingga Daging Sapi Antraks Dijual Bebas, 3 Warga Gunungkidul Terinfeksi
"Warga bisa minta bantuan ke Dinas Pertanian kabupaten. Penguburannya tidak seperti hewan sehat lainnya, karena ini virusnya berpengaruh," jelasnya.
Beny menambahkan, DIY terutama Gunungkidul sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun terkait antraks dan brandu. Karenanya masyarakat mestinya bisa lebih bijak menghadapi wabah antraks.
"Edukasi kami lakukan melalui masyarakat di padukuhan, melalui tokoh agama," katanya.
Sebelumnya Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti, mengungkapkan, sebanyak 26 kasus antraks di Gunungkidul antara lain 11 kasus ditemukan di Rongkop dan 15 kasus ditemukan Girisubo.
Penemuan kasus tersebut berawal dari ternak yang mati dengan tanda-tanda antraks
Baca Juga: Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
"Namun ternak yang mati tidak segera dikubur dan justru diberikan tetangga," ujarnya.
Berita Terkait
-
Dear Pawrents, Kapan Kucing Bisa Vaksin Setelah Melahirkan? Jangan sampai Anabul Sakit
-
Bagaimana Jepang Ubah Kotoran Sapi Jadi Sumber Energi?
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Anggota Komisi IV DPR Rajiv Minta Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Lebaran
-
Jelang Perubahan Regulasi, BEEF Siapkan Langkah Impor Sapi Brasil
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
Suap Tanah Kas Desa Trihanggo Terungkap, Lurah dan Pengusaha Hiburan Malam Ditahan
-
Tunggu Hasil Mediasi Mangkubumi, Warga RW 01 Lempuyangan Tolak Pengukuran Rumah PT KAI
-
Tak Puas dengan Pembuktian UGM, Massa TPUA Segera Sambangi Jokowi di Solo
-
Parkir ABA bakal Dibongkar, Sultan Pertanyakan Munculnya Pedagang Tapi Jukir Harus Diberdayakan
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara