Mereka mengaku telah mengajukan surat keberatan resmi ke Pemkab Sleman sejak awal Ramadan lalu setelah mendengar kabar beredarnya minuman keras dengan nama Kaliurang itu.
"Kami memang melayangkan surat resmi ke Pemkab Sleman, sebetulnya informasi tentang minuman beralkohol ini sudah sejak awal ramadan lalu, kita meneruskan ini karena heboh di lingkungan kami," ucap Ketua FORMAKs, Farchan Hariem.
FORMAKs menilai penggunaan nama Kaliurang sangat bertentangan dengan komitmen mereka dalam menjaga kawasan dari pengaruh minuman keras dan narkoba. Apalagi produk tersebut dinilai bisa merusak citra positif wilayah tersebut.
"Kita selalu berkampanye untuk daerah kami supaya bebas narkoba dan minuman keras, tapi ini justru tempat kami malah dipakai untuk merek minuman keras," tambahnya.
Ditambahkan, Sekretaris Daerah Sleman, Susmiarto, bahwa permohonan merek dagang berupa minuman beralkohol 'Kaliurang' tersebut saat ini masih dalam tahap verifikasi di Kementerian Hukum dan belum disetujui secara final.
"Tadi sudah dicek itu dalam tahap verifikasi. Jadi permohonan itu belum disetujui. Maka dengan berbagai pertimbangan tadi kita menyampaikan keberatan, disampaikan melalui Kanwil Kementerian Hukum DIY," ungkap Susmiarto.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, mengaku telah menerima sejumlah aduan masyarakat terkait peredaran minuman keras di wilayah Sleman. Termasuk yang berlabel Kaliurang.
Namun hingga saat ini pihaknya belum menemukan untuk botol-botol dengan label tersebut di lapangan.
"Namun saat mulai ramai penolakan saat ini, botol berlabel Kaliurang ini sudah tidak bisa kami temui, kelihatannya dari pengedar atau penjual secara promosi juga sudah di-takedown banyak informasi terkait dengan minuman berlabel Kaliurang ini," terang Shavitri.
Baca Juga: Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
Ia menegaskan, pihak Satpol PP bersama pihak berwenang lainnya akan tetap melakukan pemantauan secara berkala terhadap distribusi minuman keras. Tidak hanya label khusus itu saja tetapi secara keseluruhan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Marc Klok Waspadai PSS yang Pincang Tanpa Riko Simanjuntak: Ada yang Lebih Gacor
-
Persib vs PSS Sleman, Bojan Hodak Waspadai Semangat Nekat tim Zona Degradasi
-
Bojan Hodak Merendah Jelang Lawan PSS Sleman
-
Ciro Alves Keluhkan Nyeri, Bakal Absen saat Persib Bandung Tantang PSS Sleman?
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
Geely Auto Luncurkan Galaxy Cruiser, Mobil Berteknologi Full AI di Auto Shanghai 2025
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
Terkini
-
Jabatan Penting di Sleman Segera Diisi, Bupati Sleman Prioritaskan Eselon 3 dan 4
-
Bupati Sleman "Diwanti-wanti" Sultan: Pesan Mendalam di Balik Gelar Baru dari Keraton Yogyakarta
-
Rumah dan Bengkel di Pakem Sleman Terbakar, Api Diduga Bermula dari Ledakan Aki
-
Juru Kunci Liga 1: PSS Sleman Terancam Degradasi? Janji Manis Manajemen Bikin Penasaran
-
Akhirnya Punya Rumah Sendiri, DPRD DIY Bangun Gedung Baru Rp293 M usai Puluhan Tahun Numpang