Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 23 April 2025 | 18:06 WIB
Evakuasi mayat pria bersimbah darah yang tewas di indekost wilayah Caturtunggal, Depok, Sleman, Selasa (23/4/2025). [Hiskia/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) angkat bicara terkait penemuan mayat di sebuah indekost di Sleman yang diduga merupakan seorang dosen dan mahasiswa UGM.

Pihak universitas memastikan bahwa korban berinisial MN (30) bukan merupakan dosen aktif maupun tenaga pendidik di kampus tersebut.

Sekretaris UGM, Andi Sandi, menyatakan bahwa korban memang terdaftar sebagai alumni UGM. Korban yang merupakan warga Semarang itu disebut telah menyelesaikan studi magister (S2) di Fakultas Biologi pada tahun 2021 Lalu.

"Data dari Fakultas Biologi, yang bersangkutan itu sudah lulus tahun 2021, S2," kata Andi Sandi saat ditemui di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, Rabu (23/4/2025).

Baca Juga: Kejanggalan Tewasnya Pria di Indekost Sleman, Dekat dengan Warga tapi Kematiannya bikin Tanda Tanya

Disampaikan Andi Sandi, setelah lulus dari program pascasarjana tersebut, korban tidak tercatat lagi memiliki hubungan akademik maupun pekerjaan yang bersinggungan atau terkait dengan UGM.

"Jadi beliau itu almarhum setelah lulus itu tidak ada hubungan kerja dengan UGM," ucapnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa hingga saat ini, pihak UGM belum menemukan adanya relasi atau keterlibatan korban dalam kegiatan akademik maupun riset pasca kelulusan dari S2 Biologi UGM kemarin.

Informasi tersebut diperoleh dari data internal yang dihimpun bersama Fakultas Biologi.

"Jadi beliau adalah alumni kita, almarhum itu adalah alumni kita. Cuma sampai saat ini kami belum melihat ada relasinya kembali dengan UGM," tuturnya.

Baca Juga: Rentetan Maut di Kos Jogja Kembali Terjadi! Dosen Jadi Korban, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Terkait status pendidikan korban sebelum dan setelah menyelesaikan magister, pihak universitas belum memperoleh informasi lebih lanjut.

Load More