"Kalau saya langsung, mungkin psikologis anak dengan saya tuh agak lain. Nah, makanya istri saya yang ngajarin masalah jalannya gini, mainnya gini, kemudian baru saya nanti soal taktik dan strategi," tuturnya.
Erliansyah bercerita bahwa sejak kecil Pipi tak bisa lepas dari catur bahkan saat bermain di luar pun bersama teman-temannya, papan catur miliknya tetap dibawa. Dunia anak-anak di desa pun jadi panggung latih tanding.
"Bawa catur kemana-mana. Nantangin orang kemana-mana, yang nggak tahu diajarin sama anak saya," cerita Erliyansah.
Pertandingan pertama Pipi tak datang begitu saja. Tidak juga ada paksaan untuk mengikuti kompetisi apapun, justu sebaliknya dia yang mempunyai keinginan kuat untuk segera bertanding.
Baca Juga: Pejabat Sleman Ikut Uji Emisi: Bukti Serius Tangani Polusi atau Sekadar Pencitraan?
Namun, ayahnya hanya meminta Pipi untuk melihat, mengamati, semua pertandingan itu.
"Saya bilang perhatiin dulu. Orang tuh gimana cara duduknya. Saya bilang perhatiin benar-benar gitu," ujarnya.
Namun diam-diam sang ayah mencari kesempatan untuk menjajal kemampuan anaknya. Masih di arena pertandingan dulu yang dia sebut Piala Raja DIY.
Saat itu ada seorang juara junior di kelasnya yang setelah bertanding secara resmi diundang oleh Erliansyah.
Di luar dugaan Shafira menang. Belum resmi tanding, tapi talenta itu mulai bersinar.
Baca Juga: Viral, Jambret di Sleman Tewas Ditabrak Korban? Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
Turnamen demi turnamen diikuti. Dari O2SN tingkat sekolah, kabupaten, hingga Kejurnas. Di Kejurnas 2016 Jakarta, ia mengukir sejarah dengan catatan full 9 poin.
"Sejarahnya Indonesia, yang mencapai 9 poin. Di kelompok F itu baru Shafira," ucap Erliyansah dengan nada bangga.
Prestasi itu bahkan sempat mengantar Pipi untuk pertama kali berkeliling dunia dan berkesempatan mewakili Indonesia ke China hingga membawa pulang medali perunggu.
Kini, ia terus bertanding. Dari Singapura untuk mengumpulkan Elo rating dunia, hingga pelatnas SEA Games. Ketekunannya tak berubah.
Hingga puncaknya baru saja Shafira berada di peringkat satu pada ajang Asian Zone 3.3 Chess Championship 2025 Kategori Putri di Mongolia.
Prestasi membanggakan ini membuat Shafira dapat melenggang mulus ke Piala Dunia Catur 2025.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Sedan Bekas Merek Jepang Mulai Rp40 Jutaan: Irit, Tangguh Dipakai Harian
- 3 Rekomendasi HP Xiaomi RAM 12 GB: Harga Rp3 Jutaan dengan Memori 512 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Matic Murah untuk Wanita, Tahun Muda Harga Mulai dari Rp 65 Jutaan
- 7 Motor Matic Retro Mirip Vespa Terbaik 2025: Gaya Klasik, Harga Bersahabat!
- 7 Mobil Sedan Murah Stabil Ngebut di Tol 200 Km/Jam, Harga dari Rp 11 Juta
Pilihan
-
Dari Inzaghi hingga Menit Bermain, 3 Dampak Positif Andai Emil Audero Bertahan di Palermo
-
Media Belanda Sebut Mees Hilgers Tak Capai Potensi Terbaik di FC Twente
-
5 HP Memori Internal 512 GB Mulai Rp2 Jutaan, Layar AMOLED Kamera di Atas 50 MP
-
Persija Jakarta Resmi Kenalkan 5 Asisten Pelatih Mauricio Souza
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Targetkan Pendapatan Rp 65 Miliar di 2025
Terkini
-
Konflik Iran-Israel Berikan Dampak, Indonesia Siapkan Pasar Ekspor Baru, Eropa Jadi Incaran Utama
-
ARTJOG 2025: Motif Amalan, Ketika Seni jadi Aksi Nyata untuk Lingkungan dan Sosial
-
7 Periode Mengabdi, Anggota DPRD DIY Ini Raih Penghargaan Tokoh Inspiratif Kesejahteraan Sosial
-
Pendidikan Gratis hanya Mimpi? Pemerintah Dinilai Belum Serius Tindak Lanjuti Putusan MK
-
Usia Harapan Hidup Capai 75 Tahun, Pemkab Sleman Komitmen Dorong Peningkatan Kesejahteraan Lansia