SuaraJogja.id - Dietisien dari Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM), Leiyla Elvizahro, menyoroti rentetan kasus keracunan makanan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah.
Leiyla menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda makanan yang sudah basi atau tidak higienis.
Cara paling mudah untuk mendeteksi makanan itu basi bisa dicermati dari perubahan bau, tekstur, dan warna.
Masyarakat diimbau untuk membiasakan diri untuk mencium aroma makanan terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
Deteksi dini lewat pancaindra sering kali cukup untuk mencegah konsumsi makanan yang beresiko.
"Makanan seperti nasi, mie, dan lontong yang kaya karbohidrat akan mudah basi jika disimpan terlalu lama di suhu ruang. Tanda-tandanya antara lain berbau asam, berlendir, atau muncul jamur," kata Leiyla, dikutip Selasa (6/5/2025).
Keracunan massal dalam kasus MBG diduga kuat berkaitan dengan buruknya penanganan makanan.
Terutama dalam aspek penyimpanan dan distribusi makanan itu sampai ke anak-anak.
Leiyla menegaskan bahwa makanan yang disajikan dalam jumlah besar harus memenuhi standar higienitas yang ketat.
Baca Juga: Lauk Basi hingga Ditemukan Ulat, Makan Bergizi Gratis di Jogja Minta Dihentikan
Termasuk pemakaian penutup makanan, penyimpanan di suhu yang tepat, serta kebersihan alat dan tenaga penyaji.
Perlu pula memperhatikan faktor lain yang tak kalah penting yakni waktu antara proses masak dan konsumsi. Jika semakin lama jedanya, semakin tinggi potensi kontaminasi.
Maka penting bagi panitia penyelenggara acara untuk memastikan distribusi makanan dilakukan secara cepat dan efisien.
"Kalau makanan disimpan lebih dari empat jam tanpa penghangat atau pendingin, risiko pertumbuhan bakteri akan meningkat drastis," tambahnya.
Disampaikan Leiyla, terdapat beberapa makanan yang tergolong rentan rusak atau basi. Biasanya makanan itu berbahan dasar daging, ikan, dan produk susu.
Tanda-tanda kerusakan pada olahan daging misalnya bisa dikenali dari bau amis menyengat, warna kehijauan, serta tekstur yang berlendir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Empati Bencana Sumatera, Pemkab Sleman Imbau Warga Rayakan Tahun Baru Tanpa Kembang Api
-
Ini Tarif Parkir di Kota Jogja saat Libur Nataru, Simak Penjelasan Lengkapnya
-
Ironi Ketika Satu Indonesia ke Jogja, 150 Ton Sampah Warnai Libur Akhir Tahun
-
Bangkitnya Ponpes Darul Mukhlisin: Dari Terjangan Banjir hingga Harapan Baru Bersama Kementerian PU
-
BRI Komitmen Berdayakan Komunitas dan Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment