SuaraJogja.id - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bekerja sama dengan forum Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Daerah Istimewa Yogyakarta meresmikan 15 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) guna mendukung Program Makan Bergizi Gratis.
Bertempat di Kawasan Tebing Breksi, Desa Sambirejo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (20/5/2025), kerja sama strategis ini dimulai guna mewujudkan ketahanan pangan sekaligus pemerataan ekonomi desa.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, kehadiran BNI dalam mendukung program prioritas pemerintah melibatkan sejumlah pihak agar mampu mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
”BNI mengambil peran penting dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis dan ketahanan pangan, langkah ini menjadi wujud nyata kehadiran kami sebagai agent of development sekaligus penyedia layanan perbankan yang inovatif,” kata Okki dalam siaran pers.
Baca Juga: BRI Dorong UMKM dan Energi Hijau dengan Prinsip ESG, Portofolio Rp796 T Hingga Akhir Kuartal I 2025
Inisiatif ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto khususnya dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui pemberian makan bergizi kepada anak, ibu hamil dan menyusui, serta menitikberatkan pada pembangunan dari desa untuk pemerataan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan peningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ketua Forum BUMDes DIY Raden Agus Choliq mengatakan, kegiatan launching ini merupakan sinergi perdana yang dilakukan bersama BNI dalam memberikan pendampingan dan edukasi literasi keuangan serta manajemen operasional dalam proses mendukung program Makan Bergizi Gratis.
”Kami bersinergi dengan BNI terkait dukungan operasional dan keuangan bagi ekosistem bisnis SPPG mitra BUMDes dan BUM Desa Bersama melalui produk dan layanan keuangan digital BNI. Kami berterima kasih kepada BNI atas kontribusinya untuk mewujudkan program ini,” kata Agus.
Dia menambahkan, kegiatan ini juga merupakan perwujudan pemberdayaan BUM Desa dan BUM Desa Bersama LKD dalam berkontribusi dan mengambil peranan penting untuk program Makan Bergizi Gratis. BUMDes dan BUM Desa Bersama LKD yang memiliki kekuatan finansial yang kuat, mengambil peranan dengan melakukan pembangunan SPPG sedangkan bagi BUM Desa dan BUM Desa Bersama yang belum memiliki kemampuan finasial yang kuat, mengambil peranan sebagai pemasok SPPG yang dibangun oleh BUM Desa.
”Nantinya, dalam hal manajemen pasokan bahan makanan, akan dibentuk badan usaha Koperasi yang akan me-manage kondisi pasokan tersebut sehingga berjalan lancar. Selain dari alur barang, alur uang pun akan turut dikelola dengan baik sehingga transparan dan akuntabel,” jelas Agus.
Baca Juga: Lewat Pemberdayaan, BRI Antar UMKM Kopi Nusantara ke Pentas Global
Sinergi tersebut tidak terbatas pada Program Makan Bergizi, tetapi juga pemberdayaan potensi bisnis BUMDes dan BUM Desa Bersama LKD di bawah Program BNI Dedikasi. Program BNI Dedikasi berfokus pada pemberdayaan ekosistem ekonomi unggulan desa dengan BUM Desa sebagai orkestrator dalam mengoptimalkan potensi produk dan jasa unggulan Desa.
Melalui BNI Dedikasi, BUM Desa tidak hanya mendapatkan pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan BNI Wirausaha (BWU), tetapi juga pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas usaha. BUM Desa siap diakselerasi untuk mengoptimalkan dan mengembangkan ekonomi perdesaan, sehingga turut berperan dalam berkontribusi kepada Pendapatan Asli Desa yang dapat menjadi faktor kunci pemerataan ekonomi perdesaan. ***
Berita Terkait
-
BRI Perkuat Sisi Pendanaan, Terapkan Strategi Risiko untuk Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Menkumham Ajak Pelaku Bisnis Sinergi dengan Pemerintah Perangi Perdagangan Orang
-
Dorong Penggunaan Produk Dalam Negeri di Lembaga Negara, Kemenkumham dan Kemenkeu Gelar Temu Bisnis Tahap VI Tahun 2023
-
Direktur Bisnis Mikro BRI: Desa BRILian Diharapkan Jadi Inspirasi Kemajuan yang Dapat Direplikasi ke Desa Lainnya
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
-
Bos Sritex Ditangkap! Bank BJB, DKI Hingga Bank Jateng Terseret Pusaran Kredit Jumbo Rp3,6 Triliun?
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
Terkini
-
Produksi Garmen yang Kebakaran Mandeg, Pabrik Milik BUMN Ini Siap Tampung Produksi Sementara
-
Wacana Buku Cetak di Sekolah Rakyat Jadi Penyelamat, Industri Percetakan Dapat Angin Segar
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Klik Link, Langsung Cuan di Sini
-
Dari Gudeg hingga Inovasi, Yogyakarta Gelar Pameran Makanan Minuman Bertaraf Internasional
-
Nasib 1.600 Pekerja Garmen Sleman di Ujung Tanduk Pasca Kebakaran, Ini Langkah Pemkab jika Ada PHK