Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 21 Mei 2025 | 17:46 WIB
Pameran Jogja Food & Beverage Expo 2025 resmi dibuka untuk umum di Jogja Expo Center (JEC), Rabu, (21/5/2025). [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Pameran Jogja Food & Beverage Expo 2025 resmi dibuka untuk umum mulai Rabu, 21 Mei 2025.

Pameran berskala internasional yang berlangsung di di Jogja Expo Center (JEC) itu akan digelar hingga Sabtu, 24 Mei 2025 mendatang.

CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim mengatakan pameran ini menghadirkan lebih dari 150 peserta.

Termasuk 40 UMKM terpilih dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DIY.

Baca Juga: Surga Kuliner Jogja Kembali Bergairah Intip Bocoran Jogja Food & Beverage Expo 2025 yang Wajib Dikunjungi

"Ini merupakan langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan industri makanan dan minuman di wilayah Yogyakarta," kata Daud, ditemui di JEC, Rabu (21/5/2025).

Daud mengungkapkan acara ini tak hanya sebatas memamerkan produk makanan dan minuman. Namun turut memamerkan teknologi pengolahan serta pengemasan yang menjadi nilai tambah penting bagi pelaku industri.

Pameran ini juga menampilkan kekayaan kuliner khas lokal, termasuk perlombaan memasak gudeg, jajanan pasar, es dawet, hingga hidangan khas keraton.

"Makanan minuman ini akan menampilkan juga khas tradisional heritage dari lokal, yaitu seperti diperlombakan nanti di acara pameran Jogja Food ini, yaitu masakan gudeg oleh para chef dan juga jajanan pasar sekaligus juga es dawet, dan juga krajinan dalem atau makanan khas para raja," ucapnya.

"Yogyakarta adalah kota budaya dan pariwisata. Kuliner lokal harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri," imbuhnya.

Baca Juga: Bakso Kotak, Kuah Inovatif: Eksperimen Rasa Magister UGM ke Gerobak yang Inspiratif

Disampaikan Daud, pameran ini turut menyuguhkan inovasi dalam kemasan serta peralatan pendukung hotel, restoran, kafe, dan katering.

Pameran Jogja Food & Beverage Expo 2025 resmi dibuka untuk umum di Jogja Expo Center (JEC), Rabu, (21/5/2025). [Hiskia/Suarajogja]

Dia menyebut pameran ini dirancang untuk menjadi agenda tahunan di Jogja.

Tentunya dengan target partisipasi internasional yang diharapkan lebih besar pada tahun depan.

"Kami belum menargetkan sejumlah angka tapi biasanya dari pengalaman kami cukup besar. Untuk target transaksi kami coba lihat antusiasmenya dulu seperti apa karena ini merupakan agenda pertama di Jogja semoga hasilnya memuaskan," ungkapnya.

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur DIY, Sukamto, yang hadir mewakili Sri Sultan HB X, menyambut positif inisiatif ini.

Menurutnya acara ini lebih dari sekadar pameran tetapi simbol sinergi dan kolaborasi.

"Acara ini bukan hanya menjadi ruang promosi dan temu bisnis, tetapi juga menegaskan kembali semangat Yogyakarta sebagai kota yang memadukan tradisi dan inovasi," ucap Sukamto.

Pemda DIY menegaskan untuk mendukung penuh kegiatan yang memperkuat identitas lokal sekaligus mendorong daya saing produk Indonesia.

Kolaborasi lintas sektor ini yang menjadi pondasi penting menuju ekonomi daerah yang inklusif, kreatif, dan berkelanjutan dengan tentu menjaga semangat Hamemayu Hayuning Bawana atau merawat harmoni dunia.

"Yogyakarta terus membuka diri bagi inisiatif yang membawa manfaat luas, memperluas jejaring global, sekaligus menjaga jati diri bangsa," tegasnya.

Salah seorang pengunjung Dian, mengaku penasaran dengan pameran kali ini. Selain mengincar berbagai kuliner menarik, inovasi produk kemasan turut menjadi perhatiannya.

"Penasaran sama pameran Jogja Food & Beverage ini, mau liat-liat kuliner sama teknologi untuk kemasan itu, seru-seru kayaknya sih," ucapnya.

Industri kuliner di Yogyakarta mengalami pertumbuhan yang signifikan, didorong oleh inovasi, digitalisasi, dan pelestarian budaya lokal.

Banyak faktor yang memberikan kontribusi sehingga pertumbuhan kuliner di Jogja ini dianggap berdaya.

Misalnya acara seperti Festival Kuliner Mataraman dan Gelar Pesona UMKM memperkenalkan kuliner khas Yogyakarta kepada masyarakat luas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Selain itu, platform seperti SiBakul Jogja membantu pelaku usaha kuliner memasarkan produk mereka secara online, meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas bagi konsumen.

Termasuk juga, pelaku usaha kuliner di Jogja mulai mengadopsi konsep makanan sehat, organik, dan ramah lingkungan, serta menggabungkan elemen budaya dalam pengalaman bersantap untuk menarik minat generasi muda.

Load More