Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 22 Mei 2025 | 15:44 WIB
Sapi-sapi yang ada di kandang kelompok ternak Brayut, Pandowoharjo, Sleman. [Hiskia/Suarajogja]

* Pilih hewan yang sehat dan tidak cacat: Perhatikan kondisi fisik hewan, pastikan tidak ada luka, benjolan abnormal, atau tanda-tanda penyakit lainnya. Cek mata, hidung, dan mulutnya. Pastikan tidak ada lendir berlebihan atau gejala sakit.
* Pastikan hewan cukup umur: Umur hewan kurban sudah ditentukan dalam syariat Islam. Sapi dan kerbau minimal 2 tahun, kambing minimal 1 tahun, dan domba minimal 6 bulan.
* Beli dari peternak atau pedagang terpercaya: Sumber hewan sangat penting. Beli dari peternak atau pedagang yang memiliki reputasi baik dan memberikan jaminan kesehatan hewan.
* Periksa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH): Pastikan hewan memiliki SKKH dari dinas peternakan setempat sebagai bukti telah diperiksa dan dinyatakan sehat.

2. Perawatan Intensif Sebelum Hari Raya:

* Karantina Hewan: Setelah dibeli, idealnya hewan dikarantina selama beberapa hari (minimal 14 hari) untuk memastikan tidak ada penyakit yang menular.
* Pemberian Pakan yang Berkualitas:
* Pakan yang cukup: Berikan pakan yang cukup dan bergizi seimbang, terdiri dari hijauan (rumput, dedaunan), konsentrat (dedak, ampas tahu, bungkil), dan suplemen jika diperlukan.
* Jenis pakan: Sesuaikan jenis pakan dengan umur dan kebutuhan hewan.
* Kebersihan pakan: Pastikan pakan bersih dan tidak tercemar.
* Air Minum yang Bersih: Sediakan air minum yang bersih dan segar setiap saat.
* Kandang yang Bersih dan Nyaman:
* Sanitasi: Bersihkan kandang secara rutin untuk mencegah penumpukan kotoran dan perkembangan penyakit.
* Ventilasi: Pastikan kandang memiliki ventilasi yang baik agar udara segar dapat masuk dan amonia dari kotoran dapat keluar.
* Penerangan: Kandang perlu memiliki penerangan yang cukup.
* Ukuran: Ukuran kandang harus sesuai dengan jumlah hewan agar mereka dapat bergerak dengan leluasa.
* Vaksinasi dan Pemberian Obat Cacing: Lakukan vaksinasi dan pemberian obat cacing sesuai dengan program yang direkomendasikan oleh dinas peternakan setempat. Vaksinasi penting untuk mencegah penyakit menular seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) dan antraks.
* Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Perhatikan kondisi kesehatan hewan secara rutin. Jika ada tanda-tanda penyakit, segera konsultasikan dengan dokter hewan.

3. Pencegahan Penyakit:

Baca Juga: Produksi Garmen yang Kebakaran Mandeg, Pabrik Milik BUMN Ini Siap Tampung Produksi Sementara

* Biosekuriti: Terapkan prinsip biosekuriti di kandang, seperti:
* Membatasi akses orang yang tidak berkepentingan ke kandang.
* Membersihkan dan mendisinfeksi peralatan kandang secara rutin.
* Menyediakan tempat cuci tangan dan alas kaki yang bersih di pintu masuk kandang.
* Pengendalian Vektor: Lakukan pengendalian vektor (lalat, nyamuk, kutu) secara rutin untuk mencegah penyebaran penyakit.
* Isolasi Hewan Sakit: Jika ada hewan yang sakit, segera isolasi dari hewan yang sehat untuk mencegah penularan.

4. Penanganan yang Tepat:

* Hindari Stres: Hewan kurban harus diperlakukan dengan baik dan dihindarkan dari stres. Stres dapat menurunkan kualitas daging dan meningkatkan risiko penyakit.
* Pengangkutan yang Aman: Jika hewan perlu diangkut, lakukan dengan cara yang aman dan nyaman untuk menghindari cedera dan stres.

5. Koordinasi dengan Dinas Peternakan:

* Konsultasi: Jalin komunikasi yang baik dengan dinas peternakan setempat untuk mendapatkan informasi dan saran tentang kesehatan hewan ternak.
* Pemeriksaan Kesehatan: Ikuti program pemeriksaan kesehatan hewan yang diadakan oleh dinas peternakan.

Baca Juga: Nasib 1.600 Pekerja Garmen Sleman di Ujung Tanduk Pasca Kebakaran, Ini Langkah Pemkab jika Ada PHK

Load More