Sementara di luar itu, masih ada banyak ruang yang bisa dioptimalkan.
"Di tiga bandara itu pun juga hanya pada jam-jam tertentu. Artinya malam hari itu masih cukup kosong. Pemerataan slot itu menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan kapasitas," tandasnya.
Setio menegaskan bahwa optimalisasi kapasitas bandara tidak bisa hanya bergantung pada satu pihak.
Diperlukan koordinasi antara AirNav, otoritas bandara, dan maskapai penerbangan untuk membuka lebih banyak jalur, termasuk rute internasional.
Tak serta merta menambah bandara di setiap provinsi atau daerah, ia bilang lebih kepada manajemen yang dilakukan.
"Kalau permintaan direct flight dari luar negeri itu sebenarnya lebih kepada domainnya [Kementerian] perhubungan. Kalau AirNav itu kita selama slotnya ada dari manapun kita accept, terima," tegasnya.
Kondisi ruang udara di Yogyakarta merupakan salah satu yang cukup kompleks di Indonesia, terutama setelah hadirnya Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo.
Kompleksitas ini disebabkan oleh beberapa faktor, pertama karakteristik ruang udara Yogyakarta. Di mana cukup dekat dengan area latihan militer. Seperti diketahui Yogyakarta memiliki Lanud Adisutjipto yang masih aktif digunakan TNI AU, terutama untuk latihan penerbangan.
Selain itu, lalu lintas campuran. Ruang udara digunakan oleh pesawat sipil (komersial dan umum) serta pesawat militer.
Baca Juga: Ruang Udara Makin Padat? AirNav Indonesia Ambil Tindakan Penting Ini
Tak hanya itu, topografi dan cuaca juga menjadi faktornya. Beberapa wilayah berbatasan dengan perbukitan atau kawasan berawan yang bisa memengaruhi visibilitas dan manuver penerbangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Swara Prambanan Kembali Hadir, Mengajak Berbagi Harapan di Pergantian Tahun
-
Jejak Warisan Pemikiran Ustaz Jazir, Sang Pelopor Masjid Jogokariyan
-
Kuasa Hukum Sri Purnomo: Dakwaan Hibah Dikaitkan Pilkada Salah Ranah Sejak Awal
-
Warisan Semangat Ustaz Jazir Jogokariyan, Menghidupkan Masjid dan Kepedulian Sosial
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan