- Ustaz Jazir ASP, tokoh sentral kemajuan Masjid Jogokariyan, wafat pada usia 70 tahun di Yogyakarta.
- Ia mengubah masjid tersebut menjadi pusat peradaban Islam modern melalui inovasi sejak tahun 1999.
- Inovasi meliputi program sosial-ekonomi, transparansi keuangan, dan pemanfaatan teknologi untuk dakwah.
SuaraJogja.id - Yogyakarta berduka. Salah satu tokoh sentral di balik kemajuan pesat Masjid Jogokariyan, Ustaz Jazir ASP, telah berpulang ke rahmatullah pada usia 70 tahun.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi umat Islam, khususnya warga Yogyakarta, yang mengenal dedikasi dan inovasinya dalam memakmurkan masjid.
Ustaz Jazir bukan sekadar seorang pengurus masjid, melainkan seorang visioner yang berhasil mengubah Masjid Jogokariyan dari masjid biasa menjadi pusat peradaban Islam yang modern dan inspiratif.
Perjalanan Ustaz Jazir bersama Masjid Jogokariyan dimulai pada tahun 1999. Saat itu, kondisi masjid masih jauh dari kata ramai. Jamaah yang hadir hanya segelintir orang, dan aktivitas keagamaan pun terbatas.
Namun, dengan semangat dan kegigihan yang luar biasa, Ustaz Jazir bersama timnya mulai merancang berbagai program inovatif. Ia memiliki keyakinan kuat bahwa masjid harus menjadi pusat kegiatan umat, bukan hanya tempat ibadah ritual semata.
"Masjid itu harus makmur, bukan hanya gedungnya saja yang megah, tapi juga jamaahnya," demikian prinsip yang selalu dipegangnya.
Salah satu terobosan besar yang dilakukan Ustaz Jazir adalah konsep "masjid makmur". Ia memperkenalkan berbagai program sosial dan ekonomi yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Mulai dari program sedekah beras, klinik kesehatan gratis, hingga koperasi syariah, semua dirancang untuk memberdayakan umat. Masjid Jogokariyan juga dikenal dengan manajemen keuangannya yang transparan dan akuntabel.
Setiap pemasukan dan pengeluaran dicatat dengan rapi dan dilaporkan secara berkala kepada jamaah. Hal ini membangun kepercayaan masyarakat dan menarik lebih banyak donatur.
Baca Juga: 10 Tempat Wisata Anak di Jogja untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
Di bawah kepemimpinan Ustaz Jazir, Masjid Jogokariyan juga menjadi pelopor dalam penggunaan teknologi untuk dakwah.
Media sosial dimanfaatkan secara optimal untuk menyebarkan informasi kegiatan masjid, kajian-kajian Islam, dan pesan-pesan kebaikan.
Hasilnya, Masjid Jogokariyan tidak hanya dikenal di Yogyakarta, tetapi juga di seluruh Indonesia, bahkan mancanegara. Ribuan orang datang berkunjung untuk belajar dan mengadopsi model pengelolaan masjid yang sukses ini.
Ustaz Jazir juga dikenal sebagai sosok yang sangat peduli terhadap generasi muda. Ia menginisiasi berbagai program kepemudaan, seperti kajian rutin, pelatihan kewirausahaan, dan kegiatan olahraga.
Ia percaya bahwa pemuda adalah aset bangsa yang harus dibina dan diberdayakan. "Pemuda adalah masa depan Islam, mereka harus dekat dengan masjid," ujarnya. Pendekatan yang ramah dan inklusif membuat Masjid Jogokariyan menjadi rumah kedua bagi banyak anak muda.
Kepergian Ustaz Jazir adalah kehilangan besar bagi umat. Namun, warisan dan semangatnya akan terus hidup dan menginspirasi. Masjid Jogokariyan akan terus melanjutkan perjuangan untuk menjadi mercusuar peradaban Islam yang memberikan manfaat bagi seluruh umat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
Terkini
-
Parkir Liar dan Pungli Jadi Sorotan saat Nataru, Pemkot Jogja dan Polisi Siapkan Sederet Antisipasi
-
Jogja Diserbu Wisatawan Pasca Banjir Bali, PHRI Ancam Sanksi Tegas Hotel "Nuthuk" Harga
-
3 Pendaki Ilegal Masuk Gunung Merapi, Satu Berhasil Selamat, Dua Masih Dicari
-
Banjir Merenggut Sawah dan Rumah, Mahasiswa Sumatera dan Aceh di Jogja Berjuang Bertahan Hidup
-
3.000 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Nataru, Siagakan 20 Pos Operasi Lilin Progo 2025