Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 04 Juni 2025 | 14:21 WIB
Seorang korban terbaring lemas dengan luka sayatan panjang di bagian perut saat dibegal oleh pelaku tak dikenal di Pakem, Sleman. (Instagram)

Namun, kasus penganiayaan meningkat sebesar 12 persen, dengan total 191 kasus.

Meskipun tidak semua kasus penganiayaan terjadi di jalanan, peningkatan ini mencerminkan adanya kekhawatiran terhadap kekerasan yang melibatkan remaja.

Secara keseluruhan di DIY, Polda mencatat 154 kasus kejahatan jalanan yang ditindak secara hukum pada tahun 2024, dengan 289 tersangka, termasuk 139 anak-anak.

Selain itu, terdapat 55 kasus yang berhasil dicegah sebelum terjadi.

Baca Juga: Covid-19 Naik Lagi, Ini Kata Dinkes Sleman Soal 'Cita Mas Jajar' dan Vaksinasi

Untuk menekan angka kekerasan jalanan, berbagai langkah telah diambil oleh pemerintah daerah dan kepolisian.

1. Patroli Skala Besar

Polresta Sleman meningkatkan patroli malam hari di titik-titik rawan untuk mencegah kejahatan jalanan .

2. Program "Ibu Memanggil"

Polda DIY meluncurkan program ini untuk mendorong orang tua, khususnya ibu, agar lebih aktif memantau aktivitas anak-anak mereka, terutama pada malam hari.

Baca Juga: Viral Pasutri di Sleman Curi HP Demi Susu Balita, Polisi Pertimbangkan Keadilan Restoratif

3. Penyuluhan di Sekolah

Kepolisian melakukan edukasi di sekolah-sekolah untuk mencegah keterlibatan siswa dalam geng atau kelompok yang berpotensi melakukan kekerasan.

4. Program Geber Penak

Pemerintah Kabupaten Sleman meluncurkan Gerakan Bersama Perlindungan Anak (Geber Penak) yang mencakup inspeksi tas dan gawai siswa, serta pendampingan psikologis, guna mencegah kekerasan dan paparan pornografi di kalangan pelajar .

Meskipun terdapat penurunan angka kejahatan secara umum, kekerasan jalanan yang melibatkan remaja tetap menjadi perhatian utama.

Langkah-langkah preventif dan kolaboratif antara aparat keamanan, pemerintah daerah, sekolah, dan keluarga diharapkan dapat lebih efektif dalam menanggulangi masalah ini ke depan.

Load More