SuaraJogja.id - Seorang warga negara asing (WNA) asal Pakistan berinisial MAK (41) ditangkap dan segera dideportasi oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta.
Hal itu menyusul yang bersangkutan telah terbukti menyalahgunakan izin tinggal sebagai investor.
Adapun MAK diketahui tercatat sebagai direktur utama sebuah perusahaan dengan komitmen investasi Rp70 miliar. Namun kenyataannya, yang bersangkutan tidak pernah menyetorkan sepeser pun dana investasi itu ke Indonesia.
"Setelah penyelidikan mendalam, terungkap bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki kegiatan usaha dan dokumen yang sah," ujar Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi DIY, Junita Sitorus, dalam konferensi pers, Kamis (5/6/2025).
Disampaikan Junita, sudah ada aturan bagi warga negara asing yang akan berinvestasi di Indonesia. Salah satunya ketentuan modal atau kepemilikan saham minimal Rp10 miliar untuk visa tinggal terbatas (VITAS) investor.
"Nah ternyata ini tidak dipenuhi setelah dilakukan pendalaman. Jadi yang bersangkutan terbukti menyalahgunakan izin tinggal dan selanjutnya akan dikenai tindakan administratif keimigrasian yaitu pendetensian dan yang selanjutnya akan dideportasi," tegasnya.
"Memang ini visa investor dan izin tinggal investor ini sering menjadi modus bagi warga negara asing untuk tinggal di Indonesia," imbuhnya.
Investasi Nol
Kepala Seksi Intelejen dan Penindakan Keimigrasian Sefta Tarigan menambahkan ada sejumlah kejanggalan dari pendalaman yang dilakukan terhadap perusahaan pelaku.
Baca Juga: 5 Aplikasi Investasi Terbaik Tahun Ini, Cocok untuk Pemula!
"Setelah didalami perusahaan itu basisnya di Jakarta tapi wilayah operasionalnya di Jambi. Setelah kami mendalami koordinasi dengan Jakarta koordinasi dengan Jambi, perusahaannya ada dokumennya tapi kegiatannya tidak ada," ucap Sefta.
"Jadi kantornya tidak ada, kegiatannya tidak ada, pegawainya tidak ada tapi untuk dokumen perusahaannya memang diterbitkan dari instansi yang terkait," imbuhnya.
Pelaku pun mengakui bahwa nilai investasi yang diwujudkan itu sampai saat ini tidak ada alias nol rupiah.
"Sudah kami konfirmasi dan yang bersangkutan juga sudah mengakui sendiri bahwa 0 rupiah saat ini yang diwujudkan nilai investasi yang dijanjikan itu 0 rupiah," ungkapnya.
"Jadi belum ada sama sekali melakukan bentuk kegiatan investasi sama sekali sampai saat ini," sambungnya.
Lebih lanjut, diketahui bahwa MAK seharusnya melakukan investasi di Jambi, namun justru menetap di Yogyakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Mengatur Cash Flow Rumah Tangga: Kenapa Token Listrik Perlu Masuk Daftar Prioritas
- 
            
              Ramai Motor Mogok Massal di Jawa Timur, Pakar Sebut Tak Terkait Campuran Etanol di Pertalite
- 
            
              Dear Presiden Prabowo, Judol Ancam Program Pro-Rakyat, Terbitkan PP PSE!
- 
            
              Bantul Rombak Pejabat Tinggi! Ini Alasan dan Janji Bupati Soal Pelayanan Publik
- 
            
              Strategi Jitu Jogja Dongkrak Wisata Saat Sepi Pengunjung, Ini Rahasianya