SuaraJogja.id - Warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Subur Makmur Lestari RW 05 Mangkuyudan, Mantrijeron tak kehabisan akal dalam mengolah sampah organik.
Sampah-sampah sisa hasil makanan rumah tangga yang ada di RW tersebut disulap menjadi pupuk kompos.
Ketua Kelompok Tani Subur Makmur Lestari, Sumarsini, menuturkan bahwa pemanfaatan pupuk kompos dari biopori jumbo ini sudah mulai dilakukan sejak tahun 2022 silam.
"Tahun 2022 kelurahan membuat program biopori jumbo di 20 RW, setiap RW ada dua unit," kata Sumarsini, dikutip Minggu (15/6/2025).
Disampaikan Sumarsini, pupuk kompos olahan sendiri itu bahkan sudah dimanfaatkan warga pada seluruh tanaman dari berbagai komoditas di RW 05 Mangkuyudan.
"Kami membuat pupuk kompos dari sampah organik warga yang dibuang di biopori jumbo yang ada di RW 05 ini. Ada dua biopori jumbo di wilayah ini," tuturnya.
Biopori jumbo itu memiliki ukurannya diameter 80 cm dan kedalaman 2 meter hingga 2,5 meter.
Biopori ini berbentuk seperti sumur resapan, yang ditanam di gang atau pinggir jalan.
Dia bilang dengan menggunakan empat bis beton, biopori jumbo bisa menampung 1,5 hingga 2 ton sampah organik.
Baca Juga: Duta Pariwisata Baru, Rizky Nur Setyo dan Salma Wibowo Terpilih jadi Dimas Diajeng Kota Jogja 2025
Bagian atasnya ditutup tralis dan penutup besi yang bisa dibuka dan ditutup.
Sumarsini menuturkan sampah organik pada biopori jumbo ini dapat dipanen setelah tiga bulan. Namun untuk menunggu penuh biasanya panen dilakukan tiap satu tahun sekali.
Dalam pembuatan pupuk kompos, dia biasanya menggunakan dua bahan seperti menggunakan cairan Effective Microorganisms (EM) 4 dan cairan tetes tebu.
"Pupuk kompos yang dihasilkan sekitar 250 kg dalam sekali panen. Itu digunakan untuk pemupukan tanaman kami," ujarnya.
Hingga saat ini kelompok tani yang beranggotakan 25 orang ini mampu memproduksi berbagai macam sayuran seperti sawi bakso, kangkung, kubis, selada, cabai, terong dan sebagainya.
Tak sampai di situ, seluruh lorong atau gang yang berada di RW 05 Mangkuyudan bahkan ini sudah dipenui oleh berbagai sayuran dan siap dimanfaatkan oleh warga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Beban Generasi Sandwich Kian Berat: BKKBN Turun Tangan Bekali Konselor Keluarga
-
Saldo DANA Kaget Menanti, Ini 3 Link Asli untuk Diklaim Warga Jogja
-
Megawati Tanam Pohon Bodhi di UGM: Simbol Kebijaksanaan atau Sekadar Seremonial?
-
Kasus Mahasiswa UNY: BARA ADIL Kritik Keras Polda DIY Soal Publikasi Video Penangkapan
-
Bantah Tuduhan Korupsi Dana Hibah Pariwisata, Harda Kiswaya: Semua sudah Saya Sampaikan ke Kejaksaan